webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 139-Penyergapan

Semua yang ada di ruangan Azka tampak terkejut dengan kedatangan beberapa orang berseragam coklat memasuki ruangan Azka kemudian mengelilingi mereka dengan senjata api di setiap genggaman masing-masing.

Ke empat pria tampak terbelalak dengan kedatangan polisi ke tempat penyekapan Azka. Mereka mengangkat kedua tangannya ke atas terlihat pasrah karena kedatangan polisi yang terlihat banyak.

'Sial! Dari mana mereka mengetahui tempat ini?' murka salah satu dari ke empat pria sangar itu dalam hatinya.

Sementara Azka, ia tampak menyeringai senang dengan kedatangan polisi ke ruangan penyekapannya. Ia seakan menemukan harapannya untuk hidup. Dengan kelopak mata yang tampak pucat, sepasang maniknya tampak berkaca-kaca, bukan karena lemah dan bersedih akan tetapi ia senang karena harapannya untuk hidup sudah terlihat di depan mata.

Ke empat pria sangar itu, berhasil diringkus polisi. Mereka diborgol dan digiring ke dalam mobil polisi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com