webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 129-Kabar Baik

"Apa!" ucap Samudra tampak terkejut dengan bola mata terbelalak. Ia berharap ada yang salah dengan pendengarannya.

"Sabrina!" Ia mengulangi nama yang diucapkan ibunya.

Sindi tampak mengangguk, ia begitu yakin bahwa nama tersebut adalah wanita itu. "Iya, Sabrina. Wanita yang kemarin ingin Mamah temui."

Samudra menggelengkan kepala. Mana mungkin ia harus merebut Sabrina dari tangan Azka yang nota bene adalah anak dari ayahnya, Yuzril. Akan sulit rasanya menerima keinginan ibunya. Tapi, Samudra tetap saja tak ingin melihat guratan kekecewaan pada wajah Sindi.

"Memangnya wanita itu pernah masuk penjara?" tanya Samudra tampak ragu. Rasanya mana mungkin sosok Sabrina bisa dipenjara.

"Iya. Tiga tahun terakhir dia masuk penjara. Sabrina di fitnah dan dijebloskan kedalam penjara. Nasibnya persis seperti, Mamah. Dituduh dan dipaksa menerima hukuman yang tak pernah dilakukannya." Sindi menjelaskannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com