webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 112-Batal Nikah

Paula membeliak terkejut. "Apa-apaan ini, Tante!' sergah Paula tersulut emosi. Sambutan yang membuat beberapa pasang mata tercengang melihatnya termasuk kedua orang tua Paula yang bola matanya membulat sempurna.

Kedua orang tua Paula kemudian meraih tubuh Paula dan menariknya kebelakang. "Apa maksud, Ibu? Tiba-tiba menampar anak saya!" Papah Paula menimpali.

"Sudah, Sudah! Kalian semua duduk dulu!" titah Pak Yuzril yang juga tak menggores senyuman. Semua orang di situ nampak memasang wajah menegangkan.

Paula semakin kebingungan. Ia memegang sebelah pipinya yang tergores guratan tangan bekas tamparan Bu Yeni yang terlihat memerah. Pikirannya tiba-tiba kacau, ada perasaan tidak enak yang tengah memburu hati dan benaknya.

"Kalian semua penipu!" Bu Yeni berbicara dengan hardiknya. Sorotan matanya tajam berselimut emosi. Telunjuknya lurus mengarah pada wajah Paula yang sudah duduk di sofa ruang tamunya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com