webnovel

Sebuah Permohonan

"Mamah mohon kepadamu, Qi. Kamu sudah berjanji untuk nggak mencelaki diri, jadi tolong dengarkan mamah," mohon Namora yang masih memegang erat lengan Zanqi agar tahu bahwa betapa kuatir dirinya tentang keselamatan Zanqi.

Zanqi melepaskan pegangan pintu mobil, dia terdiam dengan pilihan yang sangat pelik dimana dia tidak bisa mengabaikan perasaan Qonin maupun mamanya. Akan tetapi hal yang memang sangat penting adalah hidup, matanya bergetar hebat memandang Qonin, dia ingin berlari untuk menemuinya.

"Mamah takut, Qi. Mamah janji akan memberikan kebebasan untukmu lagi jika semua kondisi sudah aman," ucap Namora yang kembali mengingatkan rencana kepada Zanqi, dia tidak mengabarkan siapa yang meninggal dan membiarkan para wartawan menerka sendiri.

Keputusan tersebut ditentang oleh Zanqi, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa dan masih mengikuti perintah Namora tanpa kata. Tangan dia menggenggam erat, kesal, sedih, rindu semua perasaan bercampur menjadi satu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com