Saat Amanda tersadar dari lamunannya, Mirna yang terisak-isak menangis, dan Amanda tidak menyadari bahwa Mirna sedih mendengar cerita dari Amanda. Begitu banyak kenangan yang tak bisa dilupakan bersama Arman sehingga Mirna begitu sakit menerkma kenyataan ini. Andaikan saja dia bisa mengubah takdir mungkin dia akan mengubahnya, tapi takdir itu sudah menjadi kenyataan yang harus di hadapi.
"Nek, maafkan aku, aku barusan hanya teringat masa-masa saat waktu masih bersana Kakek." Ucap Amanda.
"Iya, sayang. Nenek juga sedih, andaikan saja Kakek masih bersama kita sekarang, tapi kini dia telah beristirahat dengan tenang, " kata mirna sambil menaburkan bunga diatas makamnya arman.
"Yaudah kita pulang, yah. Karena waktu sudah siang, yang di rumah peti mengkhawatirkan kita, dan kita segera pulang sekarang." Kata Amanda.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com