"Sial! Wanita tuli mana yang ada di depan pintu? Apa dia tidak mendengar suaraku? Dan lagi, semendesak apa dia ingin buang air sampai tidak sabar mengetuk pintu seperti itu? Ck, menyebalkan!" Mayang kembali menggerutu dari dalam.
"Iya sebentar! Aku akan keluar!" ucap Mayang setengah berteriak, tanpa tahu ada seekor singa yang siap menyergap dan memakannya.
Mayang membuka pintu bilik toilet sambil mengomel sampai ucapannya terhenti karena tidak siap untuk kaget saat seseorang datang dari balik pintu dan memeluknya.
"Kenapa terus menghindariku? Kenapa terus menjauh? Aku sangat merindukanmu!"ucap Bian dengan nafas yang menggebu.
Debar jantung Bian seakan hendak berlomba berdetak saat dirinya kembali merasakan sensasi nyaman memeluk wanita yang dicintainya.
Sementara Mayang langsung terdiam seribu bahasa. Matanya terpejam saat mendengar suara lirih Bian di telinganya. Hatinya menghangat seketika hingga membuat tangannya refleks terangkat hendak membalas pelukan Bian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com