"Kak Alden, tunggu! Dengarkan penjelasanku, Kak!" panggil Dewina pada Alden yang terus berjalan menuju parkiran.
"Apalagi?!" jawab Alden dengan bentakan.
"Kak, dengarkan penjelasanku dulu. Semua ini salah paham. Wanita di foto itu bukan aku, Kak! Percayalah!" Dewina terus membela diri.
"Kalau itu bukan kamu, lalu kenapa kamu ketakutan dan menerima setiap cemoohan Biantara? Aku tidak menyangka kamu bisa seperti itu di belakangku, Dew!" Alden mengutarakan kekecewaannya.
"Akui saja agar semuanya jelas! Tidak perlu menyangkal karena aku tahu Biantara tidak mungkin mengusikmu kalau kamu tidak merugikannya!" lanjut Alden.
Merasa tidak ada gunanya bila terus mengelak, akhirnya Dewina membuka suara.
"Ya, aku akui foto-foto itu benar, Kak! Tapi aku dijebak! Aku tidak sadar kalau aku melakukannya dengan produser itu. Aku terlalu mabuk dan mengantuk malam itu, sampai tidak tahu apa yang kulakukan! Tolong maafkan aku, Kak!" Dewina kembali berkilah dengan mengakui ketidakberdayaannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com