Rumah sakit lenggang. Satu dua orang bercakap-cakap pelan, Maureen bergerak pelan. Dilihatnya Kqu bersandar tidur di kursi pada depan tempat tidurnya.
"Kqu..."
Suaranya pelan, namun Kqu cepat terbangun. Dulu juga begitu. Maureen merasa hangat, berikan senyuman tipis.
"Ada apa? apa ada yang sakit?"
"Haus."
"Tunggu sebentar."
Maureen bangkit duduk di bantu Kqu, air di meja hati-hati diberikan. Terasa segar di tenggorokan dan nyaman.
Gelas kosong diambil alih Kqu, "Bagaimana?" tanyanya khawatir. Maureen menghembuskan nafasnya pelan-pelan, "Aku tak apa. Jangan khawatir, obatnya sudah bereaksi," jawabnya.
Kelegaan memenuhi rongga dada Kqu, "Jangan lakukan lagi di masa depan," katanya.
Maureen tertawa dengan matanya, Kqu tertegun. Wajah Maureen terlihat bersih berseri seperti matahari pagi.
"Dokter yang memutuskan obat ini, aku bisa apa. Kqu, apakah Leopard mencariku?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com