Mu Siyin mendongak dan melihat payung hitam di atasnya, hatinya berdetak sedikit lebih cepat. Wajah dingin dan indah Shi Beiyu masuk ke dalam pandangannya. Pada saat itu dia terkejut hingga tidak bisa berkata-kata.
Shi Beiyu mengangkat tangan untuk membelai rambutnya dengan pelan, dia mengerutkan kening lalu berkata, "Hujan, jadi jangan terlalu lama di sini."
Mu Siyin terkejut, "Kenapa kamu datang ke sini?"
Shi Beiyu mengalihkan pandangannya pada batu nisan, lalu menatap wanita yang sedang tersenyum itu. Dia berkata pelan dengan pandangan yang sulit dibaca, "Aku datang untuk menemui kakakmu."
Mu Siyin mengerutkan kening semakin dalam, "Tapi… bukankah hari ini ayahmu juga…."
"Aku baru saja datang dari peringatan pemakaman keluarga Shi."
Mu Siyin mengerti. "Ternyata seperti itu."
Shi Beiyu mulai menyalahkan Mu Siyin ketika melihat gadis itu basah kuyup, "Kamu membawa payung, kenapa tidak memakainya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com