Bayangan wajah Chen Xiao pun mengganggu terus di depan mata Kak Fu. Perasaannya lirih sekali. Hatinya merembes. Menggenapi seluruh kelopak matanya. Sejurus air mata itu pun menitis. Ia makin tenggelam ke dalam ingatan terhadap anaknya. Anaknya dengan Chen Mo yang di cintainya dulu.
Kak Fu pun merasa sangat menyesal, kenapa hingga puluhan tahun ini ia tak pernah ingin mengetahui perkembangan anaknya yang berada dalam asuhan bekas suaminya itu? Mengapa ia cuma sibuk dengan bisnisnya saja? Dulu juga begitu ia di sibukkan dengan filmnya sehingga waktu berduaan dengan bekas suaminya menjadi berkurang, sehingga pada akhirnya, bekas suaminya itu pun mencari wanita lain untuk melampiaskan nafsu terpendamnya. Apakah ini adalah salahnya dar awal? Atau mungkinkah ini karena ulah bekas suaminya yang terlalu egois untuk memonopoli Chen Xiao? Atau karena dia merasa sudah mempunyai Fu Qian Nian, anaknya dengan suami keduanya yang sudah meninggal itu?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com