webnovel

Terpesona

Pagi sudah mulai beranjak siang. Matahari di atas langit tampak riang bersama awan dan angin yang berembus pelan mengipasi siapapun yang sedang berada di luar sana, yang berhubungan langsung dengan sang surya ketika cahayanya terik.

Sepasang kelopak mata dengan bulu yang lentik itu mengerjap- erjap ketika sebuah aroma sedap mengelitik indra penciumnya. Terhidu begitu pekat sehingga membuatnya mau tak mau harus menyudahi mimpi indahnya itu. Aroma sedap itu membuatnya mendudukan tubuh walaupun matanya masih terpejam erat.

"Astaga. mengganggu saja," rutuknya dengan malas mengangkat tangannya.

Sepertinya kali ini Seira jadi pemalas yang tidak ingin bangun dari tidurnya dan beranjak dari kasur empuk yang begitu menggoda dan bantal yang lembut serta nyaman membuatnya kian malas untyk beranjak. Tapi lagi- lagi aroma harusm itu terhidu dia akhirnya membuka matanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com