webnovel

Pemilik Cafe

Perhatian semua orang tertuju pada Meri yang masih tampak malu-malu ketika ditanya Seira soal pacar barunya yang sedang tidak ada di tempat.

"Cieee. Lo ngeselin, Mer. Kek ABG jatuh cinta aja. Biasanya kagak, terkesan agresif," komentar Ria.

Meri menatapnya tajam, "ye, suka-suka gue ajalah kenapa lo sewot," balasnya.

Ria hanya menarik bibirnya. Pacarnya sendiri hanya tertawa lalu menggeleng.

"Dia ke belakang dulu, Sei," Marina memberitahu.

"Ah. Pantesan." Seira menanggapi sambil menatap Meri yang mengangguk dengan tetap tersenyum.

Pandangan Seira tertuju pada sosok pria yang duduk di dekat Boby. Pakaiannya rapi dengan rambut klimis tanpa kumis tipis di wajahnya. Seira tersenyum lantas mengangkat tangannya sebagai sapaan. Tentu Seira kenal dia, pacar Ria.

"Lama gak ketemu Sei. Apa kabarmu?" tanyanya ramah.

Gadis itu tersenyum dan mengangguk lantas membalas, "baik, seperti yang terlihat."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com