webnovel

Marah

Sementara itu, Alifia tengah bersama Alvin. Mereka menunggu pesnan sambil mengambil tempat duduk di dekat jendela yang membuat mereka leluasa memantau si penguntit itu.

Terdapat dua jus di meja mereka. Sambil menunggu kuenya jadi.

Di tengah perhatian Alvin yang melihat ke luar jendela dan masih mendapati mobil silver itu di luar sana, ada pesan masuk ke ponselnya yang dia letakkan di meja.

[Semua baik- baik saja bukan?]

Uhuk!

Dia terbatuk karena membaca pesan itu sambil minum. Sontak saja Alifia segera memberikan selembar tisu padanya.

"Ada apa?" tanyanya cemas.

Tatapan Alvin tertuju pada Alifia yang duduk di hadapannya. Dia tak menerima tisu dari gadis itu sehingga tatapan Alifia tak hanya tertuju pada matanya, tapi juga pada sudut bibirnya yang terdapat sisa jus. Gemas, Alifia akhirnya melap sudut bibir Alvin, jelas saja itu membuatnya terkejut.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com