webnovel

Kesempatan Yang Tak Akan Terulang

Suasana di pantai mulai tenang. Pasang surut air laut menyapu pasir di tepi pantai. Alam mulai membaik, angin pun berembus pelan tapi masih menyisakan udara dinginnya. Langit yang terbentang diatas sana tampak gelap, tak satu pun gemintang tampak.

Sementara itu, di ruang depan sebuah Villa itu tampak berantakan. Mereka yang tidur. Ruangan yang gelap hanya diterangi lampu led kecil untuk penerangan serta api di tungku yang mulai padam menyisakan arang kemerahan di sana.

Jam menunjukan pukul tiga dini hari. Suasana sepi, hanya terdengar binatang malam di luar sana yang saling bersahutan mengisi keheningan malam.

Satu tangan kekar itu bergerak menyentuh wajahnya pelan. Jakunnya pun bergerak kemudian tubuhnya. Kelopak matanya mengerjap pelan, dan terbuka perlahan. Yang pertama dilihatnya adalah bayangan di atas plafon. Dia membalik tubuhnya untuk menyamping. Pandangannya mencoba dia pusatkan pada satu titik lalu terdiam kala menyadarinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com