webnovel

Emosional

Kakak beradik itu akhirnya sampai di rumah dengan perasaan lega yang membuat senyum keduanya hadir menghiasi. Begitu sampai, mereka melemparkan diri ke sofa.

"Kita sungguh mirip sekali dengan cewek. Bukannya mereka kalau lelah habis keliling dan belanja, suka seperti ini, lemparkan barang belanjaan, dan telentang di sofa kaya gini?" kata Randu sambil terkekeh tak percaya.

"Kau sungguh tahu banyak hal, Kak," komentar Arsyid tanpa meninggalkan senyum dan tawanya. Dia paham juga karena sering melihat apa yang Seira lakukan dulu.

"Ya, tau karena sering liat adik kita tuh," timpalnya.

Keduanya tertawa.

"Aku ambil minum dulu, haus," kata Arsyid sambil bangun dari duduknya menuju dapur dan membuka kulkas, mengambil botol air mineral, lalu kembali lagi dengan dua kaleng bir serta satu botol air putih.

Dia menaruhnya di meja, dan Randu mengambilnya satu setelah mengucap terima kasih. Arsyid mengangguk sebagai tanggapan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com