webnovel

Diam Tapi Riuh

Malam kian larut saat mereka berada di depan tv. Tiga gelas itu isinya tinggal setengah lagi, lebih banyak milik Alifia. Dia hanya makan dan minum sedikit meskipun Seira menawarkan roti yang dibawa Alvin, dia hanya makan sedikit.

Alvin sendiri sibuk berkutat dengan laptop dan lebar kertas, kembali mengerjakan tugasnya seperti biasa. Setelah kekenyangan dan minum obat, rupanya Seira terkantuk- kantuk sampai dia sepat terjengkang, untunglah mengenai sandaran kursi. Alifia sendiri masih diam, menatap layar datar di depan tanpa bisa foku. Pikirannya berkelana, tapi dia berusaha untuk menyembunyikannya. Entah apa yang sedang dia pikirkan.

"Aku ngantuk. Fia, tidur, yuk," ajak Seira begitu kantuknya tidak tertahankan.

Alifia menoleh begitu juga Alvin.

"Aku belum ngantuk, duluan saja," jawan Alifia. Seira mengangguk dan bangun dari duduknya untuk pergi ke kamar meninggalkan Alifia yang masih duduk manis di sana. Alvin kembali fokus pada tugasnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com