webnovel

Terimakasih Sudah Tidak Menikahiku

Éditeur: Wave Literature

Perdebatan antara gadis dan mantan kekasihnya ini memang tidak bisa dihindari. Pada akhirnya Xu Weilai mengungkapkan perasaan kesalnya pada Gu Yu.

Selepas ia mengungkapkan kata-kata itu, Gu Yu malah menyeringai tidak percaya pada ucapannya.

Pertemuan pertama adalah tidak sengaja, pertemuan kedua adalah kebetulan, dan pertemuan ketiga? Xu Weilai hanya kebetulan membutuhkan Su Ziqian untuk sebuah liputan. Menurut Gu Yu, semua ini hanyalah akal-akalan Xu Weilai saja.

Xu Weilai juga akhirnya merasa, apapun yang ia jelaskan tidak akan dipercaya oleh Gu Yu, jadi tidak perlu lagi menambahkan penjelasan padanya.

Meski demikian, Xu Weilai tidak ingin bermusuhan dengan Gu Yu. Menyinggung Gu Yu bukanlah pilihan yang bijak.

"Lalu..." Ucap Gu Yu yang masih mempertahankan kesinisannya.

Xu Weilai menatap pupil hitam pekat Gu Yu lagi. Gadis ini mengatakan kata demi kata secara jelas, "Tuan Gu, dengan adanya masalah diantara kita waktu itu, aku memaklumi ketersinggunganmu itu. Tapi, masalah itu sudah berlalu lama sekali, aku sudah tidak... berpikir apa-apa tentangmu."

"Lalu, aku... aku juga akan segera menikah dengan Zhang Lei." Tambah Xu Weilai yang tidak mau kalah angkuh dengannya.

Xu Weilai tidak tahu penyebab dirinya menambahkan pernyataan itu. Ia hanya masih sedikit enggan atau tidak ingin dianggap rendah di hadapan Gu Yu.

Setelah tiga tahun lamanya, Gu Yu akhirnya menemukan cinta barunya. Xu Weilai juga telah menemukan tujuan yang berbeda. Diantara mereka berdua sudah tentu tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.

"Heh! Hahahaha..." Gu Yu tertawa, mata dinginnya diselimuti ironi. Ia pun menunduk ke Xu Weilai yang lebih pendek darinya dan melontarkan kata yang sangat menyinggung gadis ini, "Menikah? Dengan Zhang tua itu?"

Gu Yu menekankan pelafalan kata 'Zhang Tua'.

Mendengar itu, mata Xu Weilai seketika sedikit berkaca-kaca. Gadis ini pun tidak bisa membalas ucapannya, wajahnya seketika tidak berekspresi apa-apa.

Gu Yu menatapnya sekali lagi. Tiba-tiba pria itu menyingkirkan kedua tangan Xu Weilai dengan kasar, seperti menyingkirkan sampah. Kemudian Gu Yu memasukkan tangannya ke saku, menatapnya dingin dan menakutkan. 

"Selain itu, demi mencapai tujuan, kau menjual diri semurah mungkin!" Ucapan seringan awan itu, sungguh terdengar kejamnya setengah mati.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Gu Yu seketika wajah Xu Weilai langsung berubah memucat.

Pernyataan 'menjual diri semurah mungkin', serendah itukah Gu Yu melihat gadis ini?

Berada bersamanya dalam emosi yang seperti ini, Xu Weilai kira, paling tidak ia dan Gu Yu sama-sama setara. Tapi, apakah Gu Yu selalu memandang Xu Weilai seperti itu? Apakah di matanya, Xu Weilai tidak punya rasa hormat sebagai perempuan terhormat?

Xu Weilai sudah membayar semua masalah yang telah lalu. Ia pun juga pergi sendirian ke luar negeri. Kalau bukan karena dibutuhkan oleh keluarganya, ia selamanya tidak akan kembali ke kota ini.

Gu Yu pun juga tidak rugi apapun dari kejadian tiga tahun lalu, jadi atas dasar apa dia masih merendahkan dan menghina Xu Weilai?

Kemarahan dan perasaan yang merasa tidak adil membuat Xu Weilai melupakan rasa takutnya pada Gu Yu. Ia pun tidak ingin menunjukkan kelemahannya, "Tuan Zhang memang tua, tapi aku menyukainya. Bahkan, lebih baik aku menerima lamaran lelaki yang lebih tua daripada menerima lamaranmu. Kalau boleh kubilang, aku sangat berterima kasih padamu karena telah membatalkan pertunangan kita!"

Mendengar hal itu, Gu Yu tidak menyangka Xu Weilai bisa mengatakan hal seperti ini. Pandangan Gu Yu semakin seram, aura dinginnya seolah membekukan ruangan.

"Xu Weilai!" Nama itu terhentak keluar dari bibir tipis Gu Yu dan hampir menggertakkan giginya.

Hentakkan itu menggetarkan tubuh Xu Weilai. Ia hanya bisa menggigit bibir sambil menghirup napas dalam-dalam dan berusaha menegakkan punggungnya yang kaku. Gadis ini tidak akan membiarkan dirinya menjadi seorang pengecut.

Sorot mata Gu Yu hampir menembus tubuh Xu Weilai. Saat Xu Weilai hampir lemas, pintu ruangannya seketika terbuka. Ternyata ada seseorang yang melangkah masuk. Kemudian disusul suara lembut yang terdengar, "Gu Yu."

Seseorang tersebut adalah Su Ziqian, ia melihat mereka berdua yang masih saling menatap dengan sinis. Gadis itu berjalan beberapa langkah lagi untuk mendekati mereka, matanya yang melihat Gu Yu langsung memancarkan pandangan sayang pada lelaki itu. Su Ziqian langsung menggandeng lengan Gu Yu dengan senang, "Kau sudah datang."

Su Ziqian tidak memperhatikan suasana di antara Xu Weilai dan Gu Yu. Saat Su Ziqian melihat Xu Weilai, ia pun tersenyum, "Kau Nona Xu, kan? Maaf telah membuatmu menunggu lama."