Xu Weilai yang tidak menyadari tatapan Gu Yu, ia hanya mengulurkan lidahnya sambil menjilat bibirnya untuk merasakan kelezatan babi rebus itu yang tersisa di bibir.
Daging babi rebus yang berhasil didapatkannya, terutama dari tangan Gu Yu itu, rasanya seratus kali lebih enak daripada daging babi rebus biasa. Xu Weilai tersenyum sambil memiringkan alis dan matanya tampak lebih cerah karena kegembiraan ini.
Setelah makan dan minum yang cukup, Xu Weilai meletakkan sumpitnya. Ia pun berdiri dan beranjak pergi. Tetapi sedetik berikutnya, pergelangan tangannya terasa ditahan sesuatu dan membuat seluruh tubuhnya tertarik kembali ke kursi.
Sebelum sempat bereaksi, telapak tangan besar Gu Yu sudah menyentuh bagian belakang lehernya. Kemudian pandangannya semakin gelap tertutupi wajah tampan Gu Yu yang makin mendekat. Bibir lelaki itu mencium bibirnya.
Mendapat sentuhan kejutan seperti itu, senyuman di wajah Xu Weilai seketika membeku dan mata hitamnya membelalak.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com