webnovel

Pukulan Tanda Sayang, Marah Tanda Cinta (3)

Éditeur: Wave Literature

"Jingxin, untuk selanjutnya lihat dulu jika ada tamu. Jika nantinya Selir Putra Mahkota datang berkunjung lagi, tidak perlu memberitahuku," tutur Qu Tan'er pada Jingxin. Dia kemudian berdiri dan pergi tanpa pamit pada Qu Pan'er.

Pada saat ini, mereka berdua tidak lagi dalam posisi yang sama karena status Qu Pan'er telah turun menjadi seorang selir. Jika Qu Tan'er ingin menginjak-injak harga dirinya, dia hanya perlu mengeluarkan satu atau dua kalimat, mungkin itu sudah cukup menyiksa batin kakaknya dan membuatnya ingin mati bunuh diri. 

Namun, Qu Tan'er tidak ingin membiarkan Qu Pan'er mati dengan mudah dengan melakukan bunuh diri. Setidaknya dia ingin memberitahu bagaimana kehidupannya selama dua tahun di Kediaman Qu yang penuh dengan siksaan kakaknya dan ibu tirinya. Jika Kakak Pertamanya itu tidak datang hari ini, mungkin dia akan melupakan hal tersebut dan tidak akan melakukan balas dendam.

***

Sekitar sebulan kemudian…

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com