Qu Tan'er yang menundukkan kepala tidak melihat Mo Liancheng sama sekali, dia juga tidak mengerti maksud Jingxin yang menarik lengan baju.
"Nona, Pangeran tadi bertanya kepadamu," bisik Jingxin sambil diam-diam melirik Mo Liancheng.
"Eh?" Qu Tan'er tertegun. Dia mendongakkan kepala dan menatap Mo Liancheng dengan penuh heran, saat itu suaminya juga sedang melihat dirinya. Ternyata, pertanyaan itu memang dilontarkan untuk dirinya.
"Bagaimana menurutmu?"
"Biarkan semuanya berjalan sesuai dengan takdir," ucap Qu Tan'er dengan mengikuti jawaban Mo Liancheng tadi.
"Oh?"
"Bukankah katamu begitu?"
"Iya benar, kamu sepertinya mengerti maksudku." Mo Liancheng terlihat puas dengan jawaban Qu Tan'er.
"Kalau aku mengucapkan maksudmu tadi, apa kamu akan membungkam mulutku?" Qu Tan'er bertanya dengan hati-hati. Dia tahu kalau tindakan Mo Liancheng sulit ditebak.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com