Syut!
Terdengar suara panah melesat, namun karena tenaganya tidak cukup kuat, anak panah itu malah mengarah ke bawah dan menusuk tanah yang jaraknya masih beberapa meter dari posisi Qu Tan'er berdiri.
"Uhuk! Teknik memanah yang bagus." Mo Jingxuan yang melihat anak panah tersebut jatuh lantas bertepuk tangan dengan meriah.
"Pangeran Keempat Belas menyindir saya?" Yun Youlian melihat panahnya yang hanya melesat beberapa meter sempat tertegun sesaat, dia sendiri tidak menyangka hasil akhirnya malah seperti ini. Mendengar sindiran Mo Jingxuan, wajahnya langsung berubah kehijauan. Orang bodoh pun bisa melihat kalau ada yang sengaja membuat anak panah itu terjatuh.
"Ya memang begitu kenyataannya." Mo Jingxuan tertawa tergelak.
"Nona..." Jingxin segera menyambut Qu Tan'er yang berjalan dengan santai sambil mengunyah apel.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com