Fajar. Sinar matahari menyinari taman belakang Kastil Dragonblood. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Linley memiliki keinginan untuk pergi ke kebun belakang dan mengabdikan dirinya untuk membuat karya seni patung. Sambil terus memahat, Linley mengenang kembali satu demi satu adegan dari dirinya bersama Kakek Doehring.
"Sebuah penampilan batu, tidak hanya kualitas, butiran, dan pewarnaan yang berdampak pada penampilannya, namun juga potensi dan bentuk aslinya. Kita menggunakan pahat untuk mengikis kelebihan bagian dan membiarkan keindahan alaminya terungkap. Ini adalah seni memahat patung."
"Cara seni memahat patung benar-benar adalah cara mengendalikan ruang dan penampilan. Saat melempar batu, seseorang seharusnya..."
Adegan Kakek Doehring yang mengajarinya tentang pemahat batu masih begitu segar, begitu jelas di benak Linley.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com