webnovel

Perjalanan – bagian 1

Éditeur: Wave Literature

Mari kita kembalikan waktu ke beberapa minggu yang lalu, pada tanggal 5 Juni.

Siangnya, Linley berpamitan dengan ketiga saudaranya. Dengan membawa tas kulit dipunggungnya, Linley akan berpetualang menuju Mountain Range of Magical Beast.

"Cit cit!" Shadowmouse kecil itu mencicit dengan gembira di pundak Linley.

"Bos, kita akhirnya pergi ke Mountain Range of Magical Beast. Wah aku sudah tidak sabar!" Suara shadowmouse terdengar didalam pikiran Linley. Linley hanya tersenyum saja. Saat ini sebuah cahaya putih keluar dan berubah menjadi Doehring Cowart.

Doehring Cowart berkata, "Linley, kalau kamu sendirian, kamu harus berhati-hati. Mungkin kamu akan bertemu dengan para perampok."

"Aku tahu kakek Doehring." Linley tertawa.

Kakek Doehring telah mengulangi peringatannya berkali kali tentang bahayanya mengembara seorang diri. Saat ini, Linley mengenakan pakaian yang terlihat kuat dan kaos tak berlengan. Hanya dari penampilannya saja seseorang akan langsung mengira bahwa Linley adalah seorang Warrior.

Menurut Kakek doehring jika berada dalam Mountain Range of Magical Beast, jubah seorang Mage malah akan menyusahkan dan pasti akan kesulitan ketika bergerak.

Linley bergerak dengan sangat cepat. Meskipun jalanan dari institut Ernst menuju pegunungan itu agak jelek, berdasarkan stamina Linley yang merupakan seorang Warrior tingkat keempat, dirinya bisa menempuh jarak empat puluh kilometer dalam satu jam saja. Saat ini ia melihat tiga orang didepan.

"Hmm?" Linley memfokuskan tatapannya pada seseorang yang terlihat tidak asing.

Orang itu mengenakan jubah yang menandakan bahwa dia adalah seorang siswa dari institut Ernst. Dan yang lainnya seorang yang berperawakan kekar dan membawa pedang besar pada punggungnya. Orang yang satunya lagi sangat kurus dan hanya membawa pedang kecil di pinggangnya. Orang kurus itu menoleh dengan reflek dan melihat pada Linley.

Linley tidak menghiraukan mereka dan langsung mempercepat langkahnya dan berniat untuk melalui mereka bertiga begitu saja.

"Linley, apakah itu kamu?" Terdengar suara dengan tiba-tiba.

Linley menoleh penasaran. Orang yang berjubah layaknya seorang Mage dari institut Ernst itu tersenyum dan memanggil Linley, "Linley, aku Delsarte [De'sha'te], ingat aku?"

"Oh Delsarte, ternyata kamu!" Linley menghentikan langkahnya.

Linley sebenarnya tahu bahwa dia adalah Delsarte.

Delsarte adalah seorang Mage elemen angin di kelas lima seperti Linley. Meskipun mereka bukan teman akrab, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa mereka adalah teman sekelas.

Delsarte membawa dua orang Warrior bersamanya, dengan tersenyum dia berkata, "Linley, aku tak mengira bahwa kamu yang seorang Mage akan berpakaian seperti ini. Aku hampir tidak mengenalmu sama sekali. Ketika aku melihat shadowmouse kecil di pundakmu itu baru aku tahu bahwa ternyata memang kamu."

"Kava [Ka'wa], Matt [Ma'te], perkenalkan. Ini Linley, salah satu dari dua orang jenius dari institut Ernst. Dia masih berumur lima belas tahun tapi sudah menjadi seorang Mage tingkat kelima." Delsarte mengenalkan Linley kepada kedua Warrior itu.

Kava adalah Warrior yang berperawakan kekar sedangkan Matt adalah Warrior yang kurus itu.

"Saya sudah dengar dari Delsarte ada dua orang jenius dari institut Ernst. Saya tak mengira bahwa kita akan sempat bertemu dengan anda." Kata Matt sangat sopan, sedangkan mata Kava membulat seperti seekor kerbau. "Kau seorang Mage? Kenapa kamu terlihat seperti seorang Warrior?"

Linley tidak menjelaskan lebih lanjut. "Kalian semua akan pergi ke Mountain Range of Magical Beast?"

Delsarte mengangguk. "Benar. Kava dan Matt mengembara denganku tahun lalu untuk berlatih. Kita bekerja sama dengan baik. Tahun lalu, kami berencana untuk melakukan eksplorasi di perbatasan pegunungan itu. Linley, sebaiknya kamu bergabung dengan kami. Kita tentu lebih aman jika berkelompok."

Linley mengangguk.

"Aku akan pergi bersama mereka untuk saat ini. Delsarte adalah teman sekelasku, dia pastinya bisa dipercaya. Saat kita tiba di gunung, kita akan berpisah." Setelah membuat keputusan ini, Linley dan kelompok Delsarte pergi menuju pegunungan itu bersama.

Mereka semua bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Meskipun kekuatan fisik Delsarte cukup lemah, dia dapat bergerak dengan cepat berkat Magic elemen anginnya 'Supersonic'. Maka dari itu, kelompok itu dapat bergerak dengan cepat melalui jalanan yang tandus.

Terdengar suara Kava dengan lantang, "Linley, jika kau ikut dengan kami, maka kita akan memiliki dua orang Mage tingkat kelima. Saat kita semua bekerja sama, kita mungkin bisa mengalahkan seekor Magical Beast tingkat keenam. Magicite Core dari Magical Beast tingkat keenam akan senilai dengan seribu keping emas. Jika kita membunuh beberapa dari Magical Beast itu, kita tidak akan perlu mengkhawatirkan biaya hidup kita dalam beberapa tahun kedepan."

Sepuluh keping emas sudah lebih dari cukup untuk biaya hidup kebanyakan orang dalam setahun.

Seribu keping emas itu tentu saja jumlah yang sangat banyak.

Hati Linley mulai terpengaruhi. Dalam pikirannya, ia tiba-tiba teringat tentang buku yang ia baca tentang Magical Beast. Buku itu menjelaskan energi inti dari semua Magical Beast yang mereka miliki di dalam tubuh mereka; Magicite Core.

"Magicite Core itu mengeras didalam tubuh Magical Beast yang memiliki tingkat ketiga atau lebih. Tapi untuk Magical Beast yang belum mencapai tingkat keenam, nilai dari inti itu tidaklah terlalu tinggi. Magicite Core itu mungkin tidak seberharga salah satu patung batuku." Kata Linley dalam hatinya.

Tetapi, Magicite Core dari Magical Beast tingkat keenam masih senilai dengan harga seribu keping emas.

Menurut perhitungan Doehring Cowart, patung batu milik Linley pastinya diperbolehkan untuk dipamerkan di aula para ahli, dengan harga berkisar seribu untuk tiap patung batunya. Membunuh seekor Magical Beast tingkat keenam tentu saja lebih sulit dan tentunya jauh lebih berbahaya ketimbang mengukir batu.

"Tujuan utamaku kemari adalah melatih diriku sendiri. Mendapatkan Magicite Core dari Magical Beast? Itu hanyalah keuntungan sampingan." Linley mengatakan hal ini untuk dirinya sendiri selagi menoleh kearah mereka bertiga.

Delsarte dan yang lainnya terkejut dengan pemikiran yang seperti itu. Tentu saja Delsarte dan yang lainnya tertarik untuk mendapatkan Magicite Core itu.

"Magicite Core dari Magical Beast tingkat ketiga, keempat, dan kelima tidak begitu berharga. Bahkan Magicite Core dari Magical Beast tingkat keenam saja hanya senilai seribu keping emas saja." Kata Delsarte sambil menggelengkan kepalanya. "Jika kita bisa membunuh Magical Beast tingkat ketujuh, tentunya kita akan kaya raya." Mata Delsarte berbinar ketika dia mengatakan hal itu.

Seperti layaknya manusia, dimana antara Mage tingkat keenam dan ketujuh memiliki jarak yang sangat jauh, Magical Beast tingkat keenam juga memiliki jarak kekuatan yang jauh dibandingkan dengan Magical Beast tingkat ketujuh.

Magicite Core dari seekor Magical Beast tingkat ketujuh senilai dengan sepuluh ribu keping emas.

Jika mereka dapat membunuh seekor Magical Beast tingkat ketujuh, maka jika mereka tinggal di pinggiran kota mereka tentu saja akan dianggap sangat kaya dan tidak perlu khawatir dengan uang selama hidupnya.

"Seekor Magical Beast tingkat ketujuh? Berdasarkan kemampuan kita, tentu saja bisa disebut bunuh diri." Kata Linley.

Linley telah menyaksikan kekuatan dari velocidragon, seekor Magical Beast tingkat ketujuh. Linley dengan kekuatannya yang saat ini bahkan tidak akan bisa menembus sisik velocidragon yang sangat tangguh itu. Jika dia tidak bisa menembus pertahanannya bagaimana bisa ia membunuh seekor Magical Beast tingkat ketujuh? Bagaimana mungkin?

Mat yang terlihat licik itu mengangguk. "Sudah sangat sulit bagi kita berempat untuk bisa mengalahkan seekor Magical Beast tingkat keenam. Melawan Magical Beast tingkat ketujuh itu tentunya sama saja dengan bunuh diri."

"Aku hanya berangan-angan." Delsarte langsung mencibir.

Ketika mereka semua bersenda gurau, dari dalam hutan di gunung itu, seratus meter dibelakang mereka, seorang pria mengenakan pakaian berwarna hijau dan banyak dedaunan yang menutupi wajahnya menatap arah mereka dengan dingin.

Mulut pria ini berkali-kali terbuka, sepertinya dia sedang membacakan mantra.

Disaat yang bersamaan, busur yang ada ditangannya telah ditarik sekuat tenaga. Tiba-tiba, panahnya melesat dengan sinar berwarna biru muda. Anak panah itu melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan terbang melalui seratus meter hanya dalam sekejap.

Linley yang tadinya bersenda gurau dengan kelompoknya tiba-tiba merasakan bulu kuduknya berdiri dengan sekejap. Dalam hatinya ia langsung sadar bahwa akan terjadi sesuatu.

"Bahaya!"

Linley menghindari anak panah itu. "Wuuuuussss!" anak panah itu melalui Linley bagaikan kilatan petir dan menusuk tubuh Delsarte yang sedang mengenakan jubah. Anak panah itu menembus tubuhnya dan meninggalkan lubang yang lumayan besar dan anak panah itu masih melesat beberapa ratus meter sebelum terhenti.

Menggenggam tenggorokannya, mata Delsarte memutih. Beberapa perkataan hampir keluar dimulutnya selagi darah segar keluar dari dadanya.

"Uggh… Ughh…" Mata Delsarte seakan terisi dengan hasrat untuk tetap hidup. Mata itu terisi dengan kengerian dan ketakutan, namun saat darah terus keluar dari dadanya, nyawa Delsarte seakan terlepas dari matanya dan kemudian dia pun pingsan.

Linley, Kava, dan Matt langsung tiarap selagi mereka menoleh ke belakang mereka.