webnovel

Waktu

Sebening apa cinta para insan. Sejernih apapun tetap saja keruh, kebohongan kecil masih saja ada dalam binduk janji suci, tidak percaya, sering curiga di bodohi rasa cemburu yang justru dapat menghancurkan cinta itu sendiri.

Malam ini sangat terang tapi merana, dada kempas-kempis menunggu sesuatu yang di harap akan datang. Jihan di tempat yang berbeda mereka melamun menatap ribuan bintang. Duduk bersama Farhan dalam keheningan.

Merindukan sesorang yang tidak datang, hanya dari bayangan yang memenuhi fikiran. Mereka berkata bersama.

"Rindu ini di rasa sendiri."

Tiga saudara merasa kesepian, berjalan di malam gelap, merasakan dingin merasuk di dalam tulang rusuk.

Farhan dan Jihan kembali berjalan pulang. Sementata Aya terdiam mematung matanya berkaca-kaca, apa yang di lihatnya, ia berlari pulang dengan deraian air mata.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com