Malam itu karena Ibrahim tidak bisa tidur Ahsan tetap menemaninya. Sedang Naura beringkuk tubuhnya tiduran miring di sofa.
"Syut ... Ibra nggak boleh rame ya," ujar Ahsan ke Ibra dengan sangat pelan. Tangan mungil itu meraih pipi Ayahnya, lalu miring ke tubuh Ayahnya. Ahsan mendekap Ibrahim, begitupun sebaliknya Ibrahim merangkul ayah angkatnya. Tidak lama keduanya tertidur.
"Heh ... eh ... heh." mendengar suara Ahsan pun terbangun, Ahsan melihat istrinya sedang gelisah dalam gelapnya. Wanita cantik itu berkeringat sangat banyak dan terus bergerak seperti orang ketakutan.
Ahsan mendengar sesuatu seperti desissan. "Itu seperti suara ular," gumam Ahsan. Ahsan segera bangun, dia mencari dari mana asal suara itu. Dia melihat-lihat ke setiap sudut tempat dan kolong kamar serta kolong meja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com