webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
147 Chs

Hanjo Pulang ke Rumah

"Meisa. Meisa." Sarita seperti anak yang belajar membaca, mengeja nama itu. Mengeja sambil memutar ingatan. Membolak-balik memori. Kemudian ia menggeleng. Tak ada nama itu dalam kepalanya.

"Sepertinya belum kenal dengan nama itu." Sarita masih berupa mengingat dan dicobanya lagi. "Kamu punya fotonya?"

Riska tak perlu mengingat-ingat. "Tak ada," ujarnya cepat.

"Gimana orangnya?"

"Cantik."

"Gimana cantiknya?"

Riska kesusahan menggambarkannya. Wanita melukiskan kecantikan wanita lainnya apa bisa dipercaya? Riska pun tidak yakin bisa menjelaskannya dengan jujur. "Ya, cantik gitu," katanya dengan suara bercabang.

Sarita tak tertarik membicarakan orang yang tak dikenalnya. Pikirannya kembali pada wanita yang barusan pergi.

"Aku tak mau wanita itu datang lagi. Menurut kamu gimana caranya?"

"Yang barusan pergi?"

Sarita mendekatkan kepala ke Riska. "Aku serius. Dia tidak boleh datang lagi. Berbahaya."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com