Setelah beberapa saat kemudian Darno Darto nampak hampir selesai mengumpulkan kepingan uang itu.
"Seratus empat enam, seratus empat tujuh, seratus empat delapan, seratus empat sembilan, seratus lima puluh. Yah, semua berjumlah seratus lima puluh keping," ujar Darto dengan muka nampak ceria.
"Mantap sekali, buat bayar ke Galuh dan Ranti saja masih sisa seratus," sahut Darno dengan tidak kalah sumringah.
"Apa enaknya kita buat mantap-mantap lagi dengan mereka?" tanya si Darto sambil menimang-nimang uang kepingan tersebut.
"Mantap-mantap saja kamu itu, selesaikan dulu tugas dari Gusti Budiono, baru setelah itu kita puasin cari perempuan yang lebih cantik dan semok lagi," jawab si Darno memberi arahan yang lebih bijak.
"Ya, ya, ya ..." timpal si Darto sambil manggut-manggut.
Krucuk, krucuk, krucuk ....
Tiba-tiba saja terdengar bunyi keroncongan perut dari keduanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com