Kemudian dengan gerakan yang sangat cepat sepasang pendekar pemegang mayat sakti itu langsung melesat dan hilang di balik rerimbunan pohon, sementara itu begitu melihat dua penjahat itu kabur maka para prajurit yang dipimpin oleh Bagaskara itu bermaksud untuk mengejarnya namun langsung segera dicegah oleh Bagaskara, bukannya tidak ingin para prajuritnya itu mengejar, namun Bagaskara bisa melihat dengan banyaknya para prajurit yang di pimpin oleh Rakryan Budiono pada terbunuh maka sebagai seorang pendekar yang sudah banyak pengalaman, Budiono sangat memahami kalau lawan yang hendak mereka hadapi itu bukankah lawan yang sepadan untuk para prajuritnya itu, dengan memberi izin kepada para prajurit untuk mengejar itu sama halnya menyetorkan nyawa kepada dua pasang pendekar itu tadi, sedangkan Bagaskara sendiri juga tidak melakukan pengejaran terhadap Dewi dan Jaka karena dia tidak tega membiarkan sendiri sepupu Gusti Prabu Damantara itu tersungkur dengan keadaan terluka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com