Sementara itu begitu melihat siluman harimau itu berhasil menewaskan Abud, nampak Tiong Seng yang sejak tadi terus mengawasi jalannya pertarungan itu, nampaknya juga tidak ingin kehilangan saat yang sudah sangat dia tunggu-tunggu, dan selagi siluman harimau putih itu masih merayakan kemenangannya dengan cara meraung-raung dan mendongakkan kepalanya, tiba-tiba Tiong Seng mengambil sepuluh jarum sekaligus.
Kemudian dengan keahlian khusus yang dia miliki Tiong Seng langsung melemparkan jarum-jarum beracun itu ke arah siluman harimau.
"Hep, hiak!" seru Tiong Seng dengan suara lirih karena memang agak dia tahan.
Whuss ...! Cep, cep, cep!"
Seluruh jarum beracun itu berterbangan dengan sangat cepat, melesat menembus dibeberapa bagian tubuh sang siluman, dua tepat mengenai di bagian mata, sedangkan sisanya menembus di bagian leher dan dada.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com