"Bukalah matamu Kakang Budiono." Lalu dengan perlahan Rakryan Budiono pun langsung membuka kedua matanya, dan kemudian betapa terkejutnya saudara sepupunya Prabu Damantara itu, karena tiba-tiba saja dia sudah berada di halaman rumahnya bersamaan dengan terbitnya fajar dari ufuk timur.
"Baiklah Kakang silahkan kalau mau istirahat, terimakasih sudah bersedia menemaniku untuk malam ini, ada hal penting lain yang harus segera aku kerjakan, selamat tinggal," ujar Prabu Damantara sambil bergegas pergi meninggalkan Rakryan Budiono.
Begitulah akhirnya semenjak memiliki mayat sakti sosok Prabu Damantara terlihat makin sempurna, selain makin sakti tubuh sang Prabu pun juga nampak kembali bugar lagi, bak umpama kembali muda dua puluh tahun.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com