"Melihat dan memperhitungkan banyak hal. Ali ikhlas dan bahagia jika Fatimah bersama Abu Bakar, meskipun ia tak mampu membohongi rasa-rasa aneh dalam hatinya. Namun ternyata lamaran Abu Bakar ditolak oleh Fatimah sehingga hal ini menumbuhkan kembali harapannya. Ali kembali mempersiapkan diri, berharap dia masih memiliki kesempatan."
Khafi menoleh. "Jangan tidur, dengarkan aku."
"Aku sadar, nih mataku terbuka dan pandanganku masih sangat jernih," ujar Zahira. Khafi tersenyum.
"Namun ujian bagi Ali belum berakhir, sampai di situ, ada sosok gagah perkasa dan pemberani. Seseorang yang dengan masuk Islamnya mengangkat derajat kaum muslimin, seorang laki-laki yang membuat setan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. Seorang yang diberi gelar Al-Faruq."
"Umar ibn Al Khathab," sahut Khafi.
"Yap. Kalau kamu terus berbicara kenapa bukan kamu yang bercerita?"
"Aku benar-benar belum tahu," ujar Zahira sambil memberikan dua jari suwer.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com