“Apa yang Cayden bisik kepada Anda, Tuan?” tanya Lena sambil membalas tatapan Thomas lewat ekor matanya.
“Sebuah harapan,” sahut sang pria tegas.
Meski masih penasaran, Lena terpaksa mengangguk. Sedetik kemudian, ia kembali bungkam. Gadis itu tidak tahu bagaimana cara meneruskan percakapan dengan pria yang ia kagumi.
“Jadi, kau sudah menemukan tujuan hidupmu?”
Mendengar pertanyaan itu, si pelayan sontak menaikkan alis. “Ah, ya. Itu berkat Anda, Tuan. Terima kasih telah memberi saya pandangan tentang masa depan.”
“Sama-sama. Aku senang kalau kau sudah menemukannya,” balas Thomas dengan senyum tulus. “Jadi, apakah boleh aku mengetahui tujuan hidupmu?”
Sambil melihat bagaimana jemarinya saling meremas, Lena meringis. “Tujuan hidup saya tidak sebanding dengan tujuan hidup Anda, Tuan. Saya malu mengatakannya.”
“Kenapa kau menyimpulkan begitu? Coba beritahu aku apa tujuan hidupmu. Biar aku menilainya sendiri.”
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com