“Apakah Bibi masih menyimpan resep kue kesukaan Max?” tanya Gabriella dengan mata berbinar. Sang pelayan sampai tercengang melihat semangat wanita yang tiba-tiba menghampirinya itu.
“Masih, Nyonya. Apakah Anda mau mempelajarinya?”
Gabriella menggeleng dengan senyum terkulum. “Aku mau membuatnya sekarang.”
Minnie berkedip-kedip tak menyangka. Setelah menyadari perubahan dari sorot mata wanita muda itu, ia bergegas mengeluarkan sebuah buku lusuh dari lemari.
“Apakah Nyonya butuh bantuan?”
Sekali lagi, Gabriella menggeleng. “Aku bisa membuatnya sendiri, Bi. Terima kasih.”
Kemudian, dengan antusias, wanita muda itu mempersiapkan kejutan kecilnya. Tak pernah sekalipun wajahnya cemberut. Sesuatu yang menggebu dalam dada telah memompa semangat untuk membuat sang suami tersenyum.
“Semoga saja, keputusanku ini tidak salah,” batinnya setiap kali kekhawatiran menghampiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com