"Mudah saja, aku dengar Henge no Jutsu merupakan Jutsu yang memungkinkan penggunanya untuk merubah penampilan mereka. Jadi, aku akan menggunakan teknik itu membeli beberapa bahan makanan. Tidak mungkin juga ada seseorang yang mau melayani seorang anak lima tahun," jelas Elena.
"Bukankah akan lebih rasional jika kamu meminta bantuan orang dewasa dari pada merubah dirimu menjadi orang dewasa? Menggunakan Jutsu itu tidak semudah yang kamu bayangkan," jawab salah satu Anbu.
Hanya ada sedikit dari orang-orang jenius yang dapat menggunakan Jutsu pada usianya yang masih muda, sebagai contohnya adalah, Shishui Uchiha, Itachi Uchiha, Kakashi Hatake, dan sedikit Shinobi lain. Tidak aneh jika para Anbu ragu jika Elena dapat menggunakan Jutsu itu.
"Dan apa kalian pikir ada seseorang yang mau membantu kami berdua? Kalian seharusnya tahu jika kami merupakan Jinchuriki. Maka dari itu, aku lebih memilih untuk menggunakan Henge no Jutsu untuk mengubah diriku menyerupai orang dewasa." Elena memelototi mereka semua karena merasa jika para Anbu kurang pintar karena tidak mengetahui alasan di balik tindakannya.
Sebenarnya author di sini memang melakukan sedikit nerf pada kepintaran para Anbu. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa ketiga Anbu itu memberikan banyak pertanyaan dan tidak paham juga atas tindakan yang diambil Elena. Bukan Beta authornya orang jahat, namun author melakukan hal ini karena memang begitu rancangan ceritanya.
'Apa kamu benar-benar tidak memiliki cara lain selain menggunakan Henge no Jutsu, Elena?' Kurama bertanya dari alam bawah sadar Elena.
'Sebenarnya ada, sih. Kemampuan ini adalah Biokinesis. Efek dari Biokinesis itu sendiri membuatku bisa memanipulasi atau mengendalikan DNA-ku sendiri, namun kemampuan ini tidak dapat mengubah tinggi badanku dan hanya terbatas pada warna rambut, warna kulit, dan warna mata. Yah, aku memang bisa memanipulasi seluruh tubuhku, tapi aku perlu waktu sangat lama untuk melakukan riset, itupun belum dihitung jika terjadi kegagalan sampai tubuhku berada di situasi bahaya. Apa kamu sekarang mengerti, Kyuu-chan?' Elena menjelaskan panjang, lebar, dan tinggi di dalam pikirannya untuk memberikan penjelasan pada Kurama.
Salah satu Anbu itu maju beberapa langkah dan membentuk segel untuk Jutsu Henge no Jutsu. Di saat itu juga, Elena memperhatikan dengan seksama untuk akan meniru segel tangan yang diciptakan oleh Anbu setelah ini.
Sebelum datang ke dunia Naruto, Elena lebih banyak menghabiskan waktu di dunia Sword and Magic abad pertengahan eropa. Jadi dia sangat jarang atau malah tidak pernah melihat maupun menerapkan sebuah segel tangan di kehidupannya sebelumnya.
"Fumu, begitu, ya. Oke, aku sudah paham." Elena memberikan anggukan mengerti setelah dia Anbu itu selesai menciptakan segel tangan.
*Tap… tap… tap…
Ke tiga Anbu itu pergi menjauhi Elena. Dua Anbu bersiaga mengawasi Elena dan satu Anbu pergi ke kantor hokage untuk melaporkan bahwa Elena sudah mengetahui keberadaan dari Kyuubi.
"Oke. Saatnya mencoba Henge no Jutsu, ini pertama kalinya aku menggunakan Jutsu ini, jadi jangan banyak bicara jika aku sampai gagal." Elena mulai menempatkan kedua tangannya di depan tubuhnyanya dan bersiap membentuk segel. "Segel untuk Henge no Jutsu adalah, Anjing → Babi Hutan → Domba, 'kan? Selain itu aku juga harus membayangkan wujud perubahanku dan …."
*Poof…
Asap putih muncul menyelimuti tubuh Elena seluruhnya. Hanya dalam beberapa detik, tubuh Elena terlihat setelah asap putih hilang.
Penampilan Elena sangat berbeda pada tinggi badannya, sementara warna rambut, mata, dan kulitnya masih sama. Wujud perubahan Elena memiliki rambut yang diikat dengan gaya ponytail ke belakang, wajah yang cukup datar, serta memakai jaket lengan panjang dan sarung tangan hitam. Dalam perubahannya saat ini tidak akan ada yang mengenalinya lagi walau ada beberapa ciri-ciri yang masih sama pada rambut, mata, dan warna kulit.
"Wah … keren …, rasanya seperti menjadi Iron Man …," ucap Elena bercanda.
'Bisa nggak kamu serius? Sudah bosan aku mendengarkan candaan basi dan sudah garing itu,' Kurama di dalam Elena.
'Oke, Kyuu-chan,' Elena setuju tanpa memberikan argumen yang dapat mengakibatkan perdebatan yang memakan waktu.
"Ehem. Wah … keren …, rasanya seperti menjadi diriku tapi di saat yang sama bukan diriku yang sepenuhnya …." Elena memutar tubuhnya, merasakan sensasi di tubuh barunya itu.
"!" Kedua Anbu yang mengawasinya terkejut melihat aksi Elena.
Pada dasarnya, memang diperlukan latihan untuk dapat menggunakan suatu Jutsu, namun Elena dapat menggunakannya dalam sekali coba dan bahkan di usianya yang masih lima tahun. Namun jika itu Elena, dirasa masih cukup wajar karena memiliki beberapa faktor. Pertama, karena dia adalah cenayang dan sudah membaca pikiran mereka, dan kedua karena Elena memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya.
*Poof…
"Oke. Aku sebaiknya segera menemui Naruto. Walau aku cukup yakin dia akan baik-baik saja, tapi bukan berarti aku tidak bisa merasakan khawatir sama sekali." Elena menonaktifkan Henge no Jutsu miliknya dan kembali ke penampilan normalnya.
*Cring…
Menggunakan Teleportasi, Elena berpindah tempat kembali ke tempat Naruto.
Sebenarnya hal ini merupakan sesuatu yang cukup beresiko. Alasannya karena, Naruto sedang diawasi oleh seseorang tanpa emosi yang tak lain lagi merupakan salah satu Root Danzo. Namun Elena mengabaikannya dan memilih untuk tetap mempertunjukkan kemampuannya.
*Pat...
"Yo, Naruto, apa kamu sudah merindukan Nee-san mu ini?" Elena menepuk bahu Naruto dengan cukup keras tapi tak sampai membuat Naruto merasakan sakit.
"Nee-san!" Naruto tersentak karena kaget sampai mundur beberapa langkah menjauhi Elena sebelum melanjutkan, "Apa yang Nee-san lakukan selama ini? Aku sampai ketakutan berada di sini, lho," walau Naruto mengatakannya seperti itu, dia tidak tampak seperti takut.
'Yah, ini bukan reaksi yang aneh juga jika seorang anak berusia lima tahun ditinggalkan di tempat seperti ini. Maksudku, tempat ini merupakan pinggiran desa! Beberapa pepohonan tumbuh cukup lebat memberikan perasaan mencekam di tempat ini!' komentar Elena dalam benaknya.
'Belum lagi kalau Mbak Kunti sampai nongol. Bisa lompat itu nyawa, hehehe," Kurama menambahkan.
"Haha, yah, hanya beberapa urusan kecil yang tidak terlalu penting." Elena tertawa kering sambil menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak gatal lalu melanjutkan, "Ayo kita pergi Naruto. Nee-san sudah memikirkan tempat tinggal untuk kita tinggali kedepannya."
"Baik, Nee-san." Naruto menjawab sambil sedikit menganggukkan kepalanya.
.
.
.
Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke tengah kota. Elena bertujuan untuk mencari kontrakan sebagai tempat tinggal mereka berdua. Akan sangat tidak nyaman jika mereka berdua tidur di pinggir jalan, terutama karena mereka masih kecil dan memerlukan tempat hangat untuk tidur, jika di pinggir jalan yang ada keduanya malah terkena masuk angin selain kemasukan rubah ekor sembilan.
Walaupun keduanya memiliki fisik kuat sebagai hasil merupakan keturunan Klan Uzumaki, bukan berarti Elena suka menantang maut dan tidur di tempat dingin. Selain itu, jika ada yang nyaman, mengapa memilih yang susah? Elena bukan tipe orang yang suka memilih hal susah jika ada yang mudah.