webnovel

Henge no Jutsu

Setelah mereka berdua berjalan cukup lama, akhirnya mereka sampai ke pinggiran Desa Konoha. Mereka hanya sampai ke tepian desa, tidak sampai keluar. Di sekeliling Desa Konoha itu ada dinding yang menghalangi, jadi tidak mungkin untuk dapat keluar. Namun setidaknya, lokasi itu ditumbuhi oleh pepohonan cukup lebat. (Sebenarnya saya sendiri tidak terlalu tahu tentang Desa Konoha dan saya juga tidak terlalu mendalami anime ini. Jadi kalau ada kesalahan, jangan marah-marah di kolom komentar).

"Oke, Naruto. Ada beberapa hal yang harus Nee-san lakukan di belakang semak-semak, bisakah kamu menunggu di sini sampai Nee-san menyelesaikan urusannya?" Minta Elena sambil membuat senyuman lembut sehingga tidak menunjukkan masalah apapun.

"Iya, Nee-san. Aku akan menunggu di sini." Naruto yang tidak mengetahui apa-apa memilih untuk mengangguk tanpa bertanya lebih panjang lagi.

Elena masuk ke dalam semak-semak, dia masih menggunakan Telepati untuk membaca pikiran Anbu yang mengikutinya sehingga dia bisa memastikan lokasi keberadaan mereka dan meminjam sedikit chakra Kurama yang memiliki pasif skill mendeteksi emosi dari seseorang.

"Hmm, aku diikuti oleh 3 orang, ya? Mereka bertiga memiliki emosi yang berarti bukan pihak yang buruk. Apa aku akan menemui mereka sekarang juga? Mungkin sebaiknya aku sedikit mengambil jarak dari lokasi Naruto berada, aku tidak ingin dia terlibat beberapa hal merepotkan," gumam Elena pelan.

'Jika kamu hanya sendirian, kamu bisa kabur dengan mudah hanya dengan Teleportasi. Tapi jika itu bersama Naruto, kamu akan kerepotan jika sampai Naruto dibawa keluar jarak Teleportasi, 'kan?' tanya Kurama mengkonfirmasi.

Elena mengabaikan pertanyaan Kurama, dan mulai mengaktifkan Myokinesis.

Myokinesis, merupakan kemampuan untuk mengendalikan atau memanipulasi otot. Kemampuan ini digunakan Elena untuk memperkuat fisiknya dan memberikan kekuatan tambahan dalam berbagai hal.

*Tap… tap…

Elena melompat ke atas menuju ke salah satu dahan pohon, dan kemudahan melanjutkan dengan melompat ke dahan pohon lain. Dia perlu melakukan ini untuk menjauh dengan cepat dari Naruto, dan tidak bisa menggunakan Teleportasi karena para Anbu pasti akan kehilangan jejaknya.

"!" Para Anbu sempat terkejut karena kecepatan Elena. Mereka tidak menyangka anak berusia 5 tahun bisa bergerak secepat itu seperti seorang Shinobi profesional.

*Tap… tap…

Namun keterkejutan mereka tidak berlangsung terlalu lama, mereka segera mengikuti Elena sebelum kehilangan jejaknya.

.

.

.

Adegan kejar-kejaran di antara mereka berdua terjadi selama beberapa puluh menit, Elena sama sekali tidak kelelahan dan para Anbu masih tetap mengikuti Elena. Sejak awal para Anbu memang merupakan Shinobi profesional, jadi bukan masalah yang besar untuk mengejar.

'Sepertinya aku sudah cukup jauh dari Naruto. Sekarang saatnya aku menghampiri mereka semua.' Elena mengawasi lokasi para Anbu menggunakan Penerawangan.

Kemampuan Penerawangan Elena bukan hanya memperhatikan satu tempat, melainkan dapat mengawasi beberapa tempat sekaligus. Menggunakan kemampuannya ini, Elena dapat mengetahui lokasi dari tiap-tiap Anbu walau mereka terpisah-pisah. Bahkan jika seperti itu, ketiga Anbu yang mengikutinya berkumpul di satu tempat.

*Cring…

Elena menggunakan Teleportasi miliknya dan muncul di belakang salah satu Anbu.

"Yo, apa kalian sedang menguntitku?" tanya Elena dengan santainya setelah muncul di belakang salah satu Anbu.

"!" Semua Anbu yang ada di sana terkejut atas kemunculan mendadak Elena. Mereka tidak tahu bagaimana Elena bisa muncul di sana, padahal beberapa detik lalu masih berada puluhan meter di depan mereka. Mereka juga tidak memikirkan kemungkinan Elena menggunakan Teleportasi seperti Hiraishin atau Sunshin karena usia Elena yang masih sangat muda.

*Tap…

Mereka berempat memutuskan untuk mendarat ke tanah secara bersamaan dan bercakap-cakap.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya salah satu Anbu sambil menatap tajam memperhatikan segala gerakan yang akan dilakukan Elena. Namun karena wajahnya tertutup topeng, tatapan tajamnya tidak dapat dilihat secara biasa.

"Oh, ayolah, tidak ada hal yang serius bukan? Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal dengan kalian, lho," Elena memberikan jawaban secada santai disertai senyuman ramah.

"Bagaimana kamu bisa mengetahui keberadaan kami dan menghampirinya kami dengan cepat?" tanya salah satu Anbu yang lain.

"Jika seseorang diawasi orang lain dalam waktu lama, cepat atau dia pasti akan menyadarinya, 'kan? Jadi tidak aneh jika aku sudah mengetahui keberadaan kalian. Dan bagaimana aku bisa tiba-tiba muncul d sini." Elena menempatkan jari telunjuk di depan bibirna dan melanjutkan, "Ra-ha-si-a."

Sebagai seseorang yang waspada, tentunya dia tidak akan membocorkan rahasianya ke pada orang lain. Dia lebih memilih untuk menyembunyikan kemampuannya dan sedikit mungkin memberikan informasi mengenai keterampilannya ke pada orang lain.

'Aku sudah mengaktifkan Telepati dan membaca pikiran mereka sejak tadi, dan sepertinya mereka bertiga sama sekali tidak tahu tentang satu orang yang tidak memiliki emosi. Terlalu beresiko jika aku memberikan informasi ke pada mereka dan malah bocor ke mana-mana,' dalam benak Elena.

"Tapi jika kalian bersikeras, akan aku berikan kalian sedikit bocoran." Elena membuat wajah serius sehingga membuat ketiganya menjadi fokus akan mendengarkan apa yang Elena katakan sebelum melanjutkan, "Rubah itu sudah memberitahuku semuanya, lho. Setidaknya aku sudah mengetahui beberapa hal sudah mulai aku ketahui saat ini." Diteruskan dengan membuat seringai tipis.

'Itu fitnah, woy! Aku sama sekali tidak memberitahumu tentang mereka semua, justru kamu sendiri yang sudah mengetahui mereka semua sendirian! Dan ingatlah, sesungguhnya fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan!' teriak Kurama karena tidak terima.

'Maaf, maaf, Kyuu-chan. Aku sama sekali tidak mengetahui sumber informasi lain selain kamu. Jadi aku minta maaf karena membuatmu menjadi kambing hitam,' Elena meminta maaf di alam bawah sadarnya.

'Hmph!' Kurama mendengus kesal. Bukan karena fitnah sebelumnya, melainkan karena panggilan Elena yang diberikan padanya.

"!" semua Anbu terkejut saat Elena mengatakan tentang "rubah". Informasi tentang ini tentunya sangat rahasia dan pihak Konoha sebisa mungkin menjaga mereka tentang pengetahuan berhubungan dengan Bijuu.

Hal ini akan menjadi masalah besar karena jika Elena mengetahui tentang segel Kyuubi, maka dia bisa saja membuka segelnya dan membuat Kyuubi kembali mengamuk di dalam desa. Jika ini sampai terjadi, maka korban jiwa dan kerugian tidak dapat diabaikan begitu saja. Belum lagi pertahanan desa akan melemah sementara waktu dan membuat desa lain lebih mudah menghancurkan Desa Konoha.

"Sudah, sudah, aku juga tidak terlalu memperdulikan tentang hal itu. Aku hanya ingin meminta kalian memberitahuku cara menggunakan Henge no Jutsu," Elena mengganti topik pembicaraan dan menuju ke topik permasalahan Elena.

"Kenapa kamu ingin mempelajarinya?" tanya satu Anbu yang lainnya.

'Entah kenapa aku merasa jika mereka banyak bertanya. Mendengar banyak pertanyaan seperti itu, aku jadi ingin menyumpal mulut mereka dengan kain,' Kurama berkomentar.

'Aku juga merasa begitu. Bukankah mereka adalah Shinobi profesional? Apakah mereka sama sekali tidak bisa menebak apa yang akan aku lakukan dengan Henge no Jutsu?' tambah Elena.