Sasuke melemparkan beberapa Shuriken ketika Elena sedang melompat dari menghindari bola apinya. Sebelum Elena berhasil mendarat, Shuriken-shuriken Sasuke telah sampai pada Elena yang sedang di udara.
*Weng!*
Elena sama sekali tidak terkejut dan hanya bereaksi datar pada serbuan Shuriken yang berasal dari Sasuke, kemudian dia menciptakan sebuah perisai energi berbentuk lempengan kebiruan pada arah datangnya shuriken Sasuke.
"Menggunakan Shuriken. Kalau tidak salah, selain teknik Gokakyu no Jutsu, Klan Uchiha juga terkenal dengan Genjutsu dan Shuriken Jutsu. Memanfaatkan kelebihan yang kamu miliki benar-benar pemanfaatan bakat secara optimal!"
*Sis!* *Sis!* *Sis!*
Shuriken-shuriken tersebut dilesatkan kembali pada Sasuke pada kecepatan 2× dari sebelumnya.
*Set!* *Trank!* *Trank!* *Trank!*
Sasuke mengeluarkan Kunai dan menangkis ketiga Shuriken yang mengarah padanya.
'Ukh! Tekniknya itu bahkan bisa digunakan untuk membalikkan serangan! Sebenarnya Jutsu macam apa itu!' pikir Sasuke ketika menangkis ketiga Kunainya.
*Poof!* *Poof!*
Setelah kobaran api lewat, terlihat Naruto membuat segel tangan silang, kemudian dua buah Kagebunshin muncul di belakang Elena.
*Grab!* *Grab!*
Kedua Kagebunshin masing-masing memegangi tangan kanan dan tangan kiri Elena, berusahalah menahannya agar tidak bergerak dan memberikan perlawanan atau menghindar.
"Kagebunshin no Jutsu? Aku tidak pernah tahu kalau kamu bisa membuat Jutsu seperti ini. Yah, harus aku akui kalau kamu sangat lumayan sebagai adik kecilku." Elena memperhatikan kedua Kagebunshin Naruto yang sangat mirip.
"Ini sudah berakhir, Nee-san!" Naruto menarik tapak tangan kanannya, lalu mendorongnya dengan cepat menuju Elena. "Fūton: Reppushō!"
*Wush!*
Angin ribut muncul dari telapak tangan Naruto dan mengarah langsung menuju ke Elena.
"Yah, aku benar-benar tidak memprediksi tentang Kagebunshin yang kamu ciptakan, tapi bukan berarti ini menjadi masalah untukku." Elena membuat senyuman kecil.
*Poof!*
Elena menarik kedua lengannya secara paksa dan membuat kedua Kagebunshin Naruto saling bertatap dan menghilang karena damage yang mereka terima.
*Tap!*
Elena melanjutkan dengan melompat sebelum serangan Naruto datang menghampirinya.
*Sis!* *Set!* *Set!* *Set!*
Sasuke tiba-tiba muncul dari belakang Elena dan melilitkan sebuah kawat besi yang membuat Elena terkejut karena tidak menyangka akan kemunculan Sasuke.
"Ap-Apa!" ucap Elena.
*Bam!*
"Jangan remehkan kami!" Sasuke mengangkat kakinya ke atas tinggi-tinggi sebelum dia memukul bahu Elena dengan keras menggunakan itu.
*Poof!*
Tubuh Elena berubah menjadi Naruto setelah tendangan kaki Sasuke mendarat padanya.
*Bruk!*
Naruto terjatuh di tanah dengan keras karena tendangan keras dari Sasuke, kemudian dia bertanya, "Aduh! Kenapa aku ada di sini!"
*Tap!*
'Pengganti? Sejak kapan dia melakukannya?' Sasuke memperhatikan Elena yang berdiri di tempat Naruto sebelumnya.
Elena terlihat sangat santai berdiri di tempat Naruto berada sebelumnya. Dia sama sekali masih belum menerima luka atau terkena satupun serangan sejak pertarungan ini dimulai.
"Hanya bercanda. Mana mungkin serangan sederhana seperti itu dapat melukaiku, 'kan?" Elena mengangkat kedua tangannya setinggi bahu sambil memutar matanya, tidak peduli atau lebih tepatnya meremehkan mereka berdua.
"Kamu tidak apa-apa, Naruto?" Sasuke melepaskan ikatan kawat besinya yang ada pada Naruto.
"Tenang saja, jangan mengkhawatirkanku. Seranganmu tidak sekuat yang kamu perkirakan." Naruto berdiri dengan tubuh yang gemetaran, karena serangan Sasuke sebenarnya cukup berdampak pada tubuhnya.
"Sepertinya tubuhmu mengatakan yang sebaliknya. Apa kamu benar-benar masih bisa melanjutkan pertarungan ini?" tanya Sasuke sambil kembali waspada terhadap Elena.
"Bahkan jika ini terjadi sampai nanti malam, aku masih memiliki cukup banyak chakra. Jangan meremehkanku!" Naruto menghadap pada Elena dengan wajah serius dan semangat melanjutkan pertarungan ini.
"Kalau kalian mau, aku bisa saja menghentikan pertarungan ini. Yah, tapi kalian tetaplah menjadi pihak yang kalah, sih," ucap Elena sambil mengarahkan masing-masing tangannya pada mereka berdua.
*Sis!*
Sebuah Kunai yang datang entah dari mana menghampiri Elena ketua dia sedang fokus pada Naruto dan Sasuke. Tentu saja Kunai itu berasal dari Sakura yang sejak tadi bersembunyi dan tidak mengikuti pertarungan ini.
'Naruto-kun dan Sasuke-kun bertarung mati-matian melawan gadis itu. Setidaknya aku harus membantu walau hanya sedikit,' batin Sakura.
"Hou, sepertinya yang satunya lagi sudah mulai ingin ikut dalam pertarungan ini. Apa aku juga harus menyapanya?" Elena tiba-tiba menyeringai lebar dan menyeramkan saat dia dengan mudahnya menangkap Kunai itu.
"Gawat! Hentikan dia!" teriak Naruto sambil maju pada Elena.
*Tap!* *Sis!*
Sementara Sasuke melemparkan kunai karena merasa tidak mungkin untuk menyaingi kecepatan Elena, Naruto langsung menghempaskan udara di sekitarnya dan mendorong tubuhnya dengan sangat cepat ke jalur di depan Elena.
Dia dapat dengan sangat tepat mengetahui bahwa Elena berusaha untuk menyerang Sakura yang terkuat sebagai sasaran empuk dan tanpa pertahanan. Bagaimanapun, Sakura merupakan rekan satu tim mereka bahkan jika dia tidak berguna. Mereka berdua tidak bisa mengabaikan begitu saja saat Sakura sedang diincar oleh seseorang yang berbahaya.
Sebenarnya ini terlalu melebih-lebihkan karena bukan pertarungan hidup dan mati, tapi menyerang Elena saat perhatiannya sedang teralihkan pada sesuatu yang lain juga menjadi kesempatan yang tidak buruk. Jadi selain berusaha menghentikan Elena, mereka berdua juga memanfaatkan ini sebagai celah terbesar dan kemungkinan tinggi untuk mendaratkan serangan pada Elena. Sakura ikut andil dalam rencana ini sebagai "umpan".
Yah, dengan kekuatannya saat ini dia memang hanya beban. Jadi apa lagi kegunaannya selain umpan, 'kan? Bukankah sia-sia jika ada cacing tapi kita masih memancing ikan hanya menggunakan kail kosong?
Kalau saja yang mereka incar hanya murid biasa yang baru lulus sama seperti mereka, maka rencana ini kemungkinan besar akan berhasil. Namun sayangnya yang mereka incar adalah cenayang dengan bidang penglihatan dapat menjangkau ke segala arah dan bisa membaca pikiran serta emosi dari makhluk lainnya.
*Set!*
Elena dengan sigap berbalik dan langsung menangkap kunai yang mengarah pada punggungnya, kemudian dia melanjutkan dengan menyiagakan kunai untuk menyerang Naruto.
*Trank!*
Naruto ikut mengambil kunai dan mereka berdua saling menabrakkan kunai, menangkis serangan satu sama lain.
*Wush!* *Bush!*
Naruto meniup angin dari kakinya, membuat tubuh bagian bawahnya terangkat, kemudian sekali lagi memberikan dorongan yang lebih kuat, sehingga dia beradu dengan Elena menggunakan tenaga yang lebih besar karena efek dari hembusan angin di kakinya.
Kaki Elena sempat mundur beberapa sentimeter sebelum kembali berhenti, kemudian dia mengatakan, "Menghiasi elemen angin untuk memberikan dorongan lebih, ya. Harus aku akui, cara yang kamu cukup kreatif, ya, adik kecilku." Sambil membuat sebuah senyuman.
"Tch!" Naruto mendecih merasa hawa tidak nyaman yang berasal dari senyuman Elena. Ia tahu bahwa strateginya ini sama sekali tidak memberikan kemajuan, malahan membuat titik lemahnya terbuka untuk sementara waktu.
*Wung!*
Sebuah lempengan energi kebiruan tercipta di antara Elena dan Naruto, kemudian lempengan tersebut memberikan dorongan pada Naruto sampai dia terhempas ke udara.