Sementara itu Kina dan Felicia bukannya ke dapur buat masak malah kembali ke kamarnya di atas karena mereka hanya meninggalkan Azzam dan Likha berdua saja. Mereka takut kedua sejoli itu malah ngapa-ngapain di dalam kamar. Baru saja mereka sampai, Andrea datang dan menyapa keduanya.
"Kina, Felicia, kita keluar yuk! Kita lihat noh para cowok lagi mau pada lomba renang." Andrea yang baru saja kembali ke dalam kamar mereka mengajak para cewek untuk melihat para cowok yang akan berlomba renang. Andrea menatap sekilas kearah Azzam yang menatapnya curiga.
"Kalau kalian keluar, gue juga mau ikutan keluar. Gue nggak mau disini Cuma berdua dengan Azzam." Likha menatap Azzam dengan menahan senyum. "Tapi, Sayang. Kamu kan masih lemah. Nanti kalau tambah sakit gimana?" Likha tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah baikan kok, Sayang. Biarkan mereka lomba renang. Kita akan menyiapkan sarapan untuk mereka saja bagaimana?" Andrea, Kina, Felicia dan Azzam menatap Likha dengan tatapan tidak percaya. "Likha, lo masih sakit. Mending lo sama Azzam duluan aja ke kolam untuk melihat mereka, sementara gue sama Kina dan Felic yang siapin sarapan. Setelah berenang nanti mereka pasti lapar!" Andrea yang sangat mengkhawatirkan Likha langsung mengusulkan kalau dia saja yang akan memasak bersama dengan Kina dan Felicia.
"Iya bener Likha! Biar kita saja yang menyiapkan sarapan. Lo sama Azzam langsung ke kolam saja, kalian yang jadi jurinya siapa nanti yang bakal menang." Azzam menatap ketiga temannya lalu menganggukkan kepalanya. "Iya Likha, kita keluar untuk menjadi juri. Sekalian kamu berjemur biar cepet sehat." Azzam menggendong Likha dan membawanya keluar sementara Andrea, Kina dan Felicia segera menuju ke dapur untuk memasak nasi goreng.
Alan, Leo, Ryan dan Alvin membelalakkan mata mereka saat melihat Azzam keluar dengan Likha berada dalam gendongannya. Mereka berempat sampai menelan ludah melihat betapa mesranya pasangan kekasih itu. Azzam kemudian menurunkan Likha di kursi kayu yang ada di tepi kolam renang di bawah pohon kamboja.
"Ngapain kalian ngelihatin gue kayak gitu?" Tanya Azzam kepada teman-temannya. Ryan yang berada paling dekat dengan Azzam kemudian menghampirinya dan meninju pelan bahu Azzam lalu menggoda sahabatnya itu. "Habis ngapain lo sama Likha? Kok pake di gendong segala? Lo, terlalu kasar sih mainnya, jadi Likha ga bisa jalan sendiri kan?" Azzam menggelengkan kepalanya dan langsung menyentuh kening Ryan.
"Lo ga lagi demam, tapi kenapa ngomong lo ngelantur sih? Makanya kalau tidur itu jangan kaya orang pingsan! Ada kejadian apa tadi pagi kalian ga ada yang tau kan?" Azzam menatap Alan yang menganggukkan kepalanya membenarkan kata-kata Azzam.
"Memangnya apa yang terjadi?" Alvin mendekati Azzam untuk meminta penjelasan. Azzam menatap Alan yang menggelengkan kepalanya agar Azzam tidak memberitahu kejadian tadi pagi karena matahari semakin meninggi. "Nggak ada apa-apa. Udah buruan kalian segera mulai lombanya!" Azzam mendorong Alvin yang langsung tercebur ke dalam kolam.
"Eh, sorry Vin. Gue sengaja!" Alan, Leo dan Ryan tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh Azzam. Ryan, Alan dan Leo segera menarik Alvin dari dalam air dan ke-empatnya siap memulai lomba.
"Kalian semua sudah siap kan? Kita mulai ya! Satu, dua, tiga… Mulai!" Ryan, Leo, Alan dan Alvin segera meluncur ke dalam air setelah mendengar aba-aba dari Azzam. Ke-empatnya sangat bersemangat dan mencoba menjadi pemenang dalam lomba kali ini.
Andrea, Kina dan Felicia yang baru saja selesai membuat nasi goreng, segera bergabung bersama dengan Azzam dan Likha. Mereka segera bergabung dan memberi semangat kepada jagoannya masing-masing.
"Alan… Alan… Alan…" Teriak Kina menyemangati Alan. Andrea juga menyemangati Leo sementara Felice tentu saja menyemangati sepupunya, Ryan. Alvin menatap Andrea dengan hati yang agak kecewa.
Dia sangat ingin mendapat dukungan dari Andrea malah Andrea mendukung Leo. Alvin kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan mengeluarkan seluruh tenaganya sehingga dia kemudian berhasil menjadi pemenang dalam perlombaan ini.
"Selamat, pemenangnya adalah Alvin…" Azzam mengumumkan dan semuanya bertepuk tangan. Sementara itu, Alvin segera mengambil handuk miliknya dan segera masuk meninggalkan teman-temannya. "Kenapa si Alvin? Kok dia main pergi aja?" Azzam menatap teman-temannya dengan tatapan bingung.
"Mana gue tau? Gara-gara lo ceburin tadi kali!" Andrea, Kina dan Felicia menatap kearah Azzam sementara Azzam segera duduk di belakang Likha untuk meminta perlindungan.
"Kalian ngapain liatin cowok gue? Ntar naksir loh!" Likha tersenyum saat ketiga temannya memelototinya.
"Sudah, kita susul dia sekarang. Lalu kita sarapan bersama, setelahnya kita akan jalan-jalan melihat seluruh bagian vila ini, bagaimana?" Leo yang mendekati Andrea dan merangkulnya mesra. "Leo! Apa-apaan sih lo? Kan malu dilihat temen-teman." Andrea menyingkirkan tangan Leo yang berada di atas pundaknya.
"Ngapain malu? Itu Azzam sama Likha aja mesra ga pa pa…" Andrea memutar bola matanya. "Mereka itu pacaran, wajarlah kalua mesra. Nah lo sama gue apa?" Andrea kemudian meninggalkan Leo dan segera bergabung dengan teman-teman ceweknya sementara para cowok yang tadi berenang sedang barganti pakaian kering dan segera sarapan.
"Azzam, bawa Likha masuk! Kita sarapan sekarang. Nanti nasi gorengnya di habisin mereka baru tau rasa!" Andrea mengajak Kina dan Felicia menuju ruang makan sementara Azzam kembali menggendong Likha masuk mengikuti mereka.