webnovel

Pemujaan. Part 3

~ Sebelumnya ~

Dia memanjat di pinggir tempat tidur untuk berdiri lagi dalam keadaan kebingungan. Dia berkata pada dirinya sendiri kalau kemungkinan ini karena aroma kayu cendana yang memabukkan yang jadi penyebab masalahnya... Rey berjalan keluar dari ruangan itu dan dengan perlahan berjalan ke lorong yang sempit dan berangin itu.

"Ha.. aha..." Rey menghela napas.

Dia mendengarnya. Gelombang suara yang terdengar dari ujung lorong itu. Pintunya tidak terkunci dan Rey berhenti di tempat.

Haruskah dia kembali... atau lanjut masuk ke dalam?

Apa yang tersembunyi di balik dinding batu berwarna cyan tersebut? Rey bersandar di dinding itu membuat jantungnya terus berdetak dengan kencang. Seolah-olah ada binatang buas yang begitu tamak sedang tinggal di dalam dadanya dan terus-menerus menyantap kehangatan di tubuhnya. Jari jemari Rey sedingin es dan kedua kakinya terasa lemah. Dia tidak bisa menahan hasrat keinginannya untuk sebuah pelukan yang hangat.

"Ah.." Terdengar suara desahan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com