"Oh, jadi Ia sudah sadar?" Pertanyaan Balthazar menggantung di udara karena Alex tidak menjawabnya. Aku juga tidak menjawabnya, perasaan 'terpergoki' itu entah kenapa membuatku merasa sangat gugup.
Alex berdiri dari tempat tidurku masih dengan ekspresi cemberutnya. Tatapan gelapnya tertuju padaku sebelum beralih pada Balthazar. "Tanda mark dan memar itu sudah hampir menghilang."
Tubuh Balthazar menegang di depanku, jelas sekali Ia sedang marah. "Benar. Kau sudah memberitahu Caroline rupanya." Ia terdiam sejenak lalu menarik nafas dalam-dalam. "Kita bicara di bawah setelah aku berganti pakaian."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com