webnovel

CARAKU

Perjalanan Hidup dan Permainan Hati

Yanti_Wina · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
20 Chs

Mata Aldi kembali

Malam itu Vio gelisah sama sekali tidak bisa tidur, Vio duduk menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur, di tatapnya Aldi yang tertidur, Vio menunduk mengusap lembut wajah Aldi sesekali mengecup keningnya dan bergumam sendiri,

"Terimakasih telah mengisi hariku dengan keindahan," Vio beranjak dari tempat tidur, menyeduh coklat dan menikmati angin malam di taman belakang, Aldi yang pura- pura tidur tersenyum mendengar gumaman Vio, Aldi turun dari tempat tidur dan menghampiri Vio, Vio yang menyadari kehadiran Aldi, merasa bersalah telah meninggalkannya di kamar sendiri, dan berujung cemas.

"Al... kenapa ikut ke sini??" Aldi meraih tangan Vio dan memeluknya, menunduk dan mengecup bibir Vio matanya teduh tapi dalam menatap Vio.

"Al... Kamu...? matamu...?" Suara Vio tertahan, Aldi memandang Vio dan tersenyum.

"Sedikit lebih baik ..." mata Vio membulat dan tersenyum lebar,

"Terimakasih Tuhan..." gumamnya sambil berlinang air matanya, memeluk erat Aldi,

"Ayo masuk, di sini dingin!" jawab Aldi, Vio mengangguk, mereka kembali ketempat tidur, Aldi menyelimuti Vio dan untuk pertama kalinya melihat Vio, setelah matanya sembuh Aldi sedih, betapa kurusnya Vio, wajah lelah terlihat sangat jelas, Aldi memeluk Vio dengan erat .

"Ma'af telah menyusahkanmu," Vio menatap Aldi dan tersenyum lembut dan menggeleng,

" Tidak, aku senang melakukannya," Vio terus tersenyum dan tak bosan- bosannya menatap mata Aldi, meyakinkannya kalau ini nyata.

"Ayo tidur, kita akan pergi kepantai besok!" Aldi membelai rambut Vio dan sesekali mengecup keningnya sampai akhirnya Vio tertidur pulas di ikuti Aldi.

Pagi - pagi sebelum Vio bangun dan Bi Imah datang, Aldi sudah melakukan semuanya termasuk membuat sarapan untuk Vio yang sengaja Aldi bawa kekamar, Aldi membuatkan sop untuk Vio...

"Vio terbangun karna mencium bau masakan yang selama ini dirindukannya, masakan Aldi beda dari yang lainnya, Saat membuka mata Aldi sudah menunggunya dan menatap Vio.

"Pagi cantik..." sapa Aldi,

"Pagi..." mata Vio membulat menatap Aldi,

"Ayo mandi terus sarapan!" Vio mengangguk, setelah mandi Vio lupa kalau Aldi udah bisa melihat.

Karna kebiasaannya semenjak Aldi sakit, Vio selalu pakai baju mandi tanpa mengganti pakaian di kamar mandi, Vio keluar dengan santai, mata Aldi terbelalak melihat lekuk tubuh Vio dan memancing gairahnya Aldi memeluk tubuh Vio dan menghujani ciuman di seluruh tubuh Vio, Baju mandi Vio sudah tidak meleket di tubuhnya lagi, Vio hanya terbengong dan tersenyum setelah ingat mata Aldi sudah normal dan bisa melihatnya, Nafas Aldi terengah- engah membuat Vio tertunduk malu.

"Jadi selama aku sakit, kamu se sexy ini setelah mandi? bagaimana kalo orang lain melihatmu?" Aldi agak cemberut memproter Vio, Vio tertawa...

"Dirumah ini hanya ada kita berdua, Bi Imah juga tidak lama ada di sini, setelah pekerjaannya selesai dia pulang." Vio membela diri, Aldi menatap Viotajam.

"Aku selama ini melewatkannya." Aldi cemberut, Vio ngengerlingkan matanya membuat Aldi semakin gemas dan mendorong Vio ketempat tidur dengan lembut,

Aldi sudah tidak bisa mengontrol dirinya, satu persatu baju Aldi terlepas, Aldi memeluk Vio dan selanjutnya melakukan keintiman mereka, Vio menyambutnya tanpa rasa keberatan.

Setelah membersihkan diri, Vio memakai baju dan duduk di meja kecil di sudut ruangan di ikuti Aldi.

"Ma'af sopnya jadi dingin," Aldi terkekeh, Vio tak menjawab, tapi menikmati setiap suapan sop dimulutnya. Aldi mengikuti tanpa bersuara lagi sampai selesai.

"Ayo kepantai!" ajak Aldi,

"Tapi matamu... Apa tidak sebaiknya kita pergi kedokter dulu?" Aldi menggeleng,

"Nanti aja." Vio berdiri,

"Baiklah, tapi pakai kacamata dulu! Vio takut matamu kena debu," Vio memberikan kacamata untuk Aldi,

"Baik Tuan putri," mereka keluar dari kamar bergandengan tangan berjalan menikmati matahari pagi, Aldi memeluk Vio dari belakang dan pandangannya tertuju pada ombak yang bergulung - gulung terhempas kepantai.

"Makasih Vi... kamu selalu di sampingku sampai saat ini, kamu makin mencintaiku di saat aku tak bisa melakukan apa- apa," Vio berbalik menghadap Aldi,

"Inilah caraku mencintaimu, tak akan ada yang memisahkan kita hanya maut..." Aldi mengeratkan tubuhnya,

"Kita menikah..." Vio mengangguk,

"Vio bersedia." spontan Aldi mengecup bibir Vio tanpa peduli orang- orang di sekitarnya menatap mereka membuat wajah Vio merah padam lalu mendorong Aldi pelan.

"Ini tempat umum Al..." Vio mengingatkan,

"Aku tidak peduli," kata Aldi,

Dari jauh ada yang menatap iri pasangan itu tak lain Dony, Saat Aldi pergi Dony mendekat

"Vi..." Vio menoleh ke arah suara, dan kembali ke posisi semula.

"Ada yang tertinggal yang belum kamu bicarakan padaku?" suaranya dingin,

"Ya aku minta ma'af karna saat kita pacaran dulu, aku berasumsi kamu selingkuh dengan laki- laki yang kemaren bersamamu." Vio terbelalak,

"Kamu pernah menghancurkanku sehancur hancurnya," Tatapan Vio penuh kebencian.

"Ya aku tau, tapi aku tak bahagia sampai sekarang." Vio sekilas melirik Dony,

"Itu pilihanmu..." jawab Vio.

"Dan ma'af Aku telah membuat Aldi celaka." Vio segera menghadap Dony dan tanpa ampun plakkk... seakan punya kekuatan penuh dan tak terkendali tangan Vio mendarat di pipi Dony, Dony tidak dapat menghindar karna itu sangat tiba- tiba, Ada rasa sakit yang terasa tapi bukan pipinya tapi hatinya, sangat sakit,

"Kamu menghancurkanku lagi dan lagi, kamu fikir aku akan menyerah? jadi hari sebelumnya kamu memintaku kembali padamu? sekarang tebus kesalahanmu di kantor polisi!" Mata Vio dingin, menahan amarah,

"Aku bekerja sama dengan teman kerja Aldi tapi untukmu, aku akan melakukannya..."

"Kamu rela.berbuat jahat untuk.mengikuti egomu saja, bagus, pergilah... " Jawab Vio sinis.

"Tapi Ma'maafkan aku!" Dony menatap Vio, berharap Vio mema'afkannya.

"Aku tidak bisa mema'afkanmu..." Vio mulai menangis mengingat semua yang di lakukan Dony hanya karena salah faham apa lagi mengingat betapa menderitanya Aldi karenanya,

Tak lama Aldi datang membawa 2 gelas minuman dan cemas menatap pipi Vio yang basah, Aldi meletakan minumannya di meja dan menatap tajam Dony.

"Apa lagi yang kamu lakukan?" nadanya keras, Dony menggelengkan kepalanya,

"Dia yang menyebabkan kecelakaan kamu Al, dia bekerjasama dengan temanmu," Vio menunjuk Dony, Aldi melotot.

"Ma'af aku sangat menginginkan Vio kembali," plakkk... kali ini tangan Aldi yang mendarat di pipi Dony, Dony jatuh kepasir, tetapi tidak dapat melawan.

"Kamu adalah orang teregois yang tak tau malu," teriak Aldi.

Aldi memeluk Vio dan membawanya pergi. Setelah masuk Villa, Vio disandarkan ke sofa . Vio menatap Aldi dengan berkaca - kaca...

"Ma'af karena Vio, kamu lama menderita."

Aldi memeluk erat Vio...

"Ini bukan salahmu... aku malah bersyukur pernah melaluinya karna dengan sakitnya aku, aku bisa tau kamu adalah wanita satu- satunya yang terbaik," Aldi tersenyum bahagia,

Vio membenamkan kepalanya di dada Aldi, Aldi membalas pelukannya, terasa nyaman dipeluk Aldi.

"Kamu hidupku, tak peduli apapun keadaannya," itu yang keluar dari mulut Vio.

"Kamu selalu membuatku tersanjung Vio,"

"Ini kenyataannya, Vio selalu menginginkanmu setiap waktu." Aldi tertawa,

"Tidak lucu Al," Vio cemberut. Aldi mengecup kening Vio.

Aldi merasa bahagia bisa mendapatkan wanita seperti Vio sempurna bahkan terlalu sempurna di matanya.