webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Histoire
Pas assez d’évaluations
119 Chs

86. Keluarga Bahagia

Kediaman Gustav, 25 February 1610

"Di mana Edvin, Lovisa, Marcell dan Marton?" Gustav bertanya pada Benca yang sedang sibuk mempersiapkan hidangan di meja makan. Gustav selalu bahagia berkumpul dengan cucu-cucunya, "Apakah mereka bersama Arpad?"

"Tidak Ayah, mereka sedang bersama Imre, Borbola, Illona serta Katalin. Entah apa yang sedang mereka lakukan, katanya mereka sedang ada proyek serius."

"Haha, mereka sudah mulai memikirkan sebuah proyek rupanya. Apakah kekayaan orang tua serta kakeknya tidak cukup buat mereka?" Gustav merasa lucu mendengar cucu-cucunya bicara tentang proyek. Diusia lebih dari setengah abad, Gustav merasa sangat bahagia, mungkin dirinya tidak pernah bersatu dengan Ellie dan putri mereka seumur hidup, namun kebahagiaan yang dia peroleh saat ini juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Dia mulai merasakan Benca sebagai putri kandung bagi dirinya, bukan sekedar seorang gadis yang dia temukan di hutan lalu diangkat menjadi putrinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com