webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Histoire
Pas assez d’évaluations
119 Chs

61. Tertangkap Basah, 21 Desember 1591

Ivan dan Ester diterima dengan sukacita oleh keluarga Attila de Czoborszentmihaly. Untuk menuju ruang makan, mereka harus melewati koridor yang megah dengan berbagai hiasan mahal disepanjang jalannya, seolah ingin menunjukkan status sosial yang tinggi dalam keluarga mereka. Tuan rumah mempersilahkan tamunya untuk masuk dan mengambil tempat yang telah disediakan.

"Jensey, panggil adikmu Ivett! Mengapa dia lama sekali, sudah sejak tadi berdandan masih juga belum selesai." Frederika menyuruh putra tertuanya untuk memanggil Ivett.

"Ibu seperti tidak tahu Ivett saja, sebulan ini sejak Lorant hilang, dia itu paling susah untuk diajak berkumpul, kecuali mengunjungi nyonya Ester. Aku rasa ada baiknya Ibu dan Nyonya Ester yang membujuknya untuk bergabung dengan kita." Jensey memasang wajah putus asa dihadapan orang tua dan tamunya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com