webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Histoire
Pas assez d’évaluations
119 Chs

59. Kabar Dari Tignes

Pagi yang cerah, secerah suasana hati Aymeric saat sarapan pagi bersama Jensey, Karoly dan Ivett. Dengan senyum yang lebar, Aymeric bermaksud untuk pamit dan pergi dari kediaman keluarga de Czoborszentmihaly.

Semalam dia telah melakukan penyelidakan secara tersembunyi. Dan apa yang dia dengar sangat mengejutkan. Entah apa yang terjadi di dalam paviliun Ivett, namun dia bisa mendengar dengan jelas suara makian Lorant kepada Ivett. Aymeric tidak mendengar Ivett membicarakan anak dalam kandungannya, tetapi justru terus merayu dan meyakinkan Lorant, bahwa mereka akan menjadi sebuah keluarga yang sangat luar biasa bila bersatu dalam ikatan pernikahan.

Hal itu membuat Lorant semakin geram dan terus memaki Ivett. Tetapi entah mengapa Lorant seperti tidak memiliki kemampuan untuk kabur. Aymeric berpikir, mungkin Ivett memborgol atau memasung Lorant di kamarnya. Aymeric tentu hanya menduga-duga saja, sebab dirinya tidak bisa melihat ke dalam ruangan paviliun tersebut.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com