webnovel

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Sinopsis Sebagai pria bangsawan dengan gelar ksatria pedang agung yang cukup disegani pada banyak medan pertempuran, Lorant sering menjadi bahan pembicaraan gadis-gadis bangsawan. Wajahnya yang memiliki tulang rahang tegas, dengan hidung bagaikan terpahat sempurna yang memisahkan kedua mata coklat setajam elang berbingkai alis berbentuk golok tebal, membuatnya sangat berkharisma. Tubuh atletisnya yang dipenuhi guratan luka akibat perang, justru semakin membuatnya terlihat gagah. Bahkan para gadis sering membual bahwa dia tahu berapa jumlah bekas luka yang ada di tubuh Lorant, untuk menimbulkan asumsi bahwa dirinya cukup intim dengan Lorant. Tetapi Lorant justru mencintai Benca, gadis biasa yang tinggal terisolir di tepi hutan selama delapanbelas tahun. Hubungan cinta mereka menghasilkan dua orang anak kembar, Lovisa dan Edvin. Lorant tidak menyangka kisah cintanya bersama Benca merupakan awal perjuangan panjang dan pertarungan mental yang kerap membuatnya frustasi. Selain harus menghadapi kecemburuan Ivett, wanita bangsawan yang telah dijodohkan dengannya dan berusaha mati-matian untuk melenyapkan Benca dengan cara apapun, Lorant juga harus menerima kenyataan, bahwa Benca adalah putri kandung dari bibinya sendiri, seorang wanita bangsawan kelas atas penganut satanisme yang sering melakukan ritual berupa mandi darah perawan, dan telah menculik Lovisa, untuk dijadikan korban ritual. Dengan segala kemampuannya, Lorant berusaha melindungi dua wanita yang paling dicintai dalam hidupnya dari cengkraman bibi sekaligus ibu mertuanya yang haus darah.

Risa Bluesaphier · Histoire
Pas assez d’évaluations
119 Chs

108. Terjebak

Benca memeluk erat putrinya sambil berusaha untuk tetap tenang. Klara yang melihat Lovisa dengan tatapan haus membuatnya ketakutan. Ellie yang selama ini dikenalnya sebagai wanita yang lembut tampak tidak memiliki daya dan upaya, bahkan sesekali tampak Ellie juga menatap haus pada Lovisa putrinya, namun tidak sehaus Klara.

Awalnya Benca sama sekali tidak curiga ketika Klara meminta Lovisa untuk tinggal di kastil dengan iming-iming mereka akan mendapatkan pengajaran ilmu kebangsawanan yang tidak akan pernah Lovisa dapatkan di luar sana. Lovisa yang masih polos sedikit berminat terhadap tawaran tersebut. Namun Benca teringat pesan suaminya, bahwa apapun yang terjadi, mereka tidak boleh ke luar dari rumah. Mengingat hal itu, Benca jadi merasa sangat menyesal.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com