webnovel

BUTTERFLY'S ETERNAL LOVE (Bukan Liang Zhu)

Seorang gadis yang bernama Zhiwei mengalami time slip ke zaman dinasti Jin Timur. Dia bersama Shanbo, Yinfeng, dan Yingtai melakukan petualangan untuk mengumpulkan empat perhiasan batu Liang Zhu. Apakah Zhiwei bisa pulang kembali ke masa depan?

Maria_Ispri · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
33 Chs

BAB 8

Yin Feng berdiri di samping ranjang Ying Tai yang belum sadarkan diri. Dia hanya menatap adiknya yang berusaha mengakhiri hidupnya. Asumsi Yin Feng pasti karena lelaki bernama Shan Bo itu. Tak lama kemudian Tuan dan Nyonya Zhu datang.

"Ying Tai ... Ying Tai ....Kenapa bisa seperti ini?"

Nyonya Zhu menangis terisak sambil mengelus kepala dan wajah Ying Tai.

Tuan Zhu yang lebih tegar hanya menghela napas menahan sedih.

"Apa yang terjadi? Dia video call kemarin dengan wajah ceria. Dia juga tidak menolak ketika kusampaikan akan kunikahkan dengan Ma Wencai," terang Tuan Zhu pada Yin Feng.

"Dia masih berhubungan dengan lelaki itu," jawab Yin Feng.

Rahang Tuan Zhu mengeras menahan emosi.

"Keras kepala," gumam Tuan Zhu.

Nyonya Zhu yang mendengar penjelasan Yin Feng pun ikut emosi.

"Dasar keluarga pembawa sial. Kenapa keluarga itu selalu saja membuat celaka keluarga kita," omel Nyonya Zhu.

Yin Feng langsung mengerutkan dahi saat mendengar omelan ibunya.

"Ada apa dengan keluarga Liang?" tanya Yin Feng penasaran dengan maksud perkataan ibunya.

Nyonya Zhu terkesiap seakan salah bicara. Tuan Zhu mendecak kesal.

"Jangan dianggap omonganku. Ibu hanya ingin kalian juga menghindari keluarga Liang," jawab Nyonya Zhu lalu memukul mulutnya sendiri.

Yin Feng tak bertanya lagi.

"Aku pulang dulu untuk menyiapkan keperluan Ying Tai. Nanti aku balik lagi. Ayah ibu istirahat saja. Pasti capek perjalanan jauh dari Nanjing ke sini,"

***

Yin Feng menyetir mobilnya kembali ke rumah. Dia sebenarnya tak habis pikir mengapa ayah dan ibunya tak menerima Shan Bo selain alasan tak menguntungkan secara hitungan bisnis.

Yin Feng sendiri menilai Shan Bo hanya menginginkan harta keluarga Zhu, tapi ucapan ibunya tadi di rumah sakit membuatnya berpikir, apakah pernah terjadi sesuatu antara keluarga Zhu dengan keluarga Liang?

Yin Feng tak tahu apa yang terjadi selama sepuluh tahun terakhir, karena dia di Amerika. Yin Feng melakukan panggilan ke nomor Mike.

"Mike, bisa bantu aku mencari informasi, tentang kejadian-kejadian besar yang terjadi di perusahaan selama sepuluh tahun terakhir?" pinta Yin Feng lalu menutup panggilan teleponnya via earphone bluetooth di telinganya.

Rasa ingin tahu Yin Feng tersulut.

***

Shan Bo duduk di sebuah ruangan yang penuh dengan alat mekanik. Dia menatap dinding yang terdapat sebuah skema. Di dinding ada foto Liang Yiwen yang mati di gunung. Foto itu guntingan dari sebuah surat kabar tujuh tahun lalu. Ada foto Zhiwei, foto Tuan Shen, foto Ying Yue ibu Zhiwei, foto Yin Feng, foto Tuan Zhu, foto Ma Wencai dan seorang lagi yang tak bernama. Shan Bo mengambil sebuah dart lalu melemparnya ke arah foto Yin Feng. Dart itu tepat mengenai bagian dada Yin Feng.

Shan Bo mengusap wajahnya. Dia terlihat galau. Dia mengenang sebuah pertemuan tak terduga antara dirinya dengan Ying Tai saat menemani Zhiwei dan Qixuan mencari gaun di sebuah mall.

Gadis yang dicintainya sedang berada di toko perhiasan. Dia meninggalkan Zhiwei dan Qixuan lalu datang menghampiri Ying Tai.

"Ying ...," sapa Shan Bo.

Ying Tai, gadis lemah lembut itu menoleh. Wajahnya langsung muram melihat Shan Bo datang.

"Untuk apa kau ke sini. Pergilah," usir Ying Tai.

"Kau mengusirku? Apa kau benar-benar berencana meninggalkanku?" tanya Shan Bo.

"Aku akan menikah. Aku mohon. Jangan lagi muncul di hadapanku," pinta Ying Tai dengan wajah memelas.

Seseorang mendekat ke arah Ying Tai. Dia Ma Wencai, seorang pengusaha kaya di kota Shanghai. Raut Ying Tai kembali ceria, senyum palsu pun menghiasi wajahnya. Shan Bo menoleh. Rautnya berubah tak suka.

"Ada apa? Siapa dia?" tanya lelaki muda yang parlente itu.

Shan Bo langsung berjalan menjauh meninggalkan Ying Tai tanpa berkata sepatah pun. Sedangkan Ying Tai menatap sedih pada Shan Bo, tapi saat menghadap calon suaminya, wajahnya kembali ceria.

Semua kenangan itu begitu menghujam di hatinya. Sakit hati menggumpal di dalam dadanya. Dia hanya bisa menyalahkan dirinya yang telah jatuh cinta pada wanita yang salah.

Tiba-tiba gawai Shan Bo berbunyi. Dia melihat layar, tertera nama Zhiwei. Lelaki itu lalu menutupi skema di dinding menggunakan kain-kain yang tergantung di dinding. Shan Bo menerima panggilan itu sambil berjalan keluar ruangan yang tersembunyi di balik lemarinya. Dia menekan sebuah tombol di dalam sebuah buku, dan pintu itu otomatis tertutup.

"Halo."

"Apakah Kakak baik-baik saja?" tanya Zhiwei di ujung panggilan.

Shan Bo tak langsung menjawab.

"Ah, aku tahu kau pasti galau. Ayo kita makan ayam pop. Aku sudah ada di depan apartemenmu," terang Zhiwei.

Shan Bo langsung menuju ke balkon apartemennya. Dia memandang ke bawah. Ada Zhiwei, Qixuan dan Kak Fang sedang melambaikan tangannya. Mereka mengangkat dua tas plastik yang berisi makanan sambil tersenyum. Shan Bo merasa terharu memiliki mereka yang selalu datang menghiburnya.

***

"Ayo makan!" ucap Kak Fang sambil menaruh ayam pop semangkuk besar di meja ruang tamu sekaligus ruang keluarga.

"Eh, nyalakan TV, kita nonton film saja," ujar Qixuan sambil mengambil sebuah flashdisk berisi film untuk diputar dan ditonton bersama.

Zhiwei menyiapkan minuman di dapur bersama Shan Bo.

"Bagaimana gaun yang kau beli? Bagus?" tanya Shan Bo sambil menyiapkan gelas.

"Bagus, tapi entahlah jika dibandingkan dengan para Tuan dan Nyonya nanti di acara," jawab Zhiwei sambil mengambilkan es.

"Nona Shen, kamu harus siap bertemu ibu dan saudara tirimu di acara itu," ucap Shan Bo.

"Kalau mereka menggigit, aku juga bisa menggigit," jawab Zhiwei lalu membawa baki berisi gelas dan jus ke ruang depan.

"Shan Bo ada yang mencarimu!" seru Qixuan dari ruang tengah.

Lelaki itu berjalan melintasi ruang tengah lalu keluar. Seorang kurir mengantar sebuah paket menunggu di depan pintu.

"Mana Zhiwei?" tanya Shan Bo saat kembali di ruang tengah sambil menaruh paketan di meja.

Qixuan dan Kak Fang yang sedari tadi asyik menonton film horor tak menyadari ternyata Zhiwei tak ada di tempat.

Shan Bo berjalan menuju kamarnya. Dia curiga saat melihat lemarinya telah bergeser. Shan Bo melihat Zhiwei yang sedang bengong menatap skema dan foto di dinding ruang kerja Shan Bo. Gadis itu menoleh. Raut wajah Shan Bo terlihat tak suka.

"Apa ini?" tanya Zhiwei penasaran.