Sejak kejadian ajaib waktu itu , Aku tidak lagi sendirian. Kini kupu kupu putih yang dulu adalah senjata ku. Kini ia adalah gadis aneh itu.
Aku tidak tau namanya, saat bertanya. Ia hanya tersenyum, dahulu sebelum menjadi budak. Ia memang anak buangan sehingga tidak mewarisi nama dari seorang pun.
Hatiku sedih saat itu, ternyata nasibnya sama denganku. Begitu sakit...begitu terluka.
""Bunuh..."", kata kata itu kembali berdengung. Bagaimana aku menghilangkannya..?
_
Jawabannya tidak, kata kata itu tidak akan pernah bisa menghilang. Karena itu adalah bagian diriku.
Namun, bersama gadis itu aku memutuskan untuk bertobat. Dari segala sifat burukku.
Mungkin..inilah yang terbaik..
_
Tak
Tak
Kakiku berjalan lagi, bisa kurasakan dinginnya pandangan orang orang melihat ku. Gadis yang berbentuk kupu kupu itu hanya menemaniku.
Bruk
Batu tiba tiba dilemparkan padaku, saat aku melihat asalnya. Orang orang itu sangat sinis dan melempar batu lebih banyak lagi.
_
"Pergi!!, pergi"
"Terkutuk lah kamu penyihir"
"Pergi, jangan kotori desa kami"
_
Sorakan mereka begitu menyakitkan, aku tau ini salahku. Aku tidak bisa menahan godaan iblis didalam diriku.
Benar benar hal yang menyakitkan..
Deg
rasanya jantungku mau pecah, ada sebuah suara yang menghantam ku perlahan sangat kencang.
Aku ..tidak tau..
Kepalaku pening, kupu kupu temanku berusaha memanggil..sakit..
""Bunuh mereka semua"'
Aku tidak tau apa yang terjadi waktu itu, tetapi itu adalah hal yang sangat mengerikan...
_
Deg
"Ga..gadis aneh ini??", aku tertunduk, bisa kulihat hamparan tanah yang sangat luas.
Kupu kupu di sebelahku hanya menatap dengan sedih.."Kau mengamuk"
Deg
Baru kusadari hal yang kulakukan selama ini ternyata semengerikan ini. Bisakah aku bertobat..?
Aku berjalan lagi, melihat sebuah hamparan tanah kering yang beberapa saat lalu adalah sebuah desa yang luas.
Deg
""Yosh..ayo jalan dan bunuh lebih banyak orang"", hentikan...
Kata kata itu seakan menyihir ku, aku melemparkan tongkat sihirku. Dan perlahan menunduk.
Bagaimana aku bisa menyelesaikan permasalahan ini??
_
Deg
Bukan ini adalah hal yang harus diselesaikan, Ini adalah masalah yang kubuat sendiri aku harus bisa menyelesaikannya.
Aku bangkit dan memegang tongkat itu, aku harus bisa..
Karena aku tidak ingin membunuh..lagi
_
Desa pertama, aku mengenakan baju mantel hitam sehingga tidak ada seorang pun yang mengenaliku.
Aku berjalan jalan, hm desa yang damai. Aku mencari apakah aku bisa memberikan pertolongan untuk mereka..
"Ah..itu!!" teriakku bahagia , ketika melihat sebuah jembatan yang belum selesai dibangun.
Aku segera mengayunkan tongkat sihirku kemudian dengan cepat jembatan itu selesai. Semua orang terkejut dan berbalik melihat ku.
Seseorang membuka mantelku, apakah mereka akan memaafkan ku..?
"Ugh..dia penyihir jahat !!", kata dia segera mendorongku hingga terjatuh. Kemudian kabur sambil berteriak teriak ketakutan.
Semuanya kabur, kini hanya tinggal diriku disini. Oh..apakah masih belum cukup.
""Tenanglah....kau sudah berbuat yang terbaik..sayang""
Deg
Aneh, suara yang sering kudengar, tapi siapa..??
Suara itu membuatku sedikit tenang, memang mereka masih belum mau menerima pertolonganku.
Dan aku harus bisa memulai hal yang sangat mendasar. Menjadi penyihir putih bukan penyihir hitam..
Karena.. penyihir putih itu lebih cantik"
Kami saling bertemu , dan kini menjalin hubungan baru yang lebih mengenakan.
"Kau pasti bisa tuan putri"
_
"Iya..aku akan berusaha" ucapku , perjalanan ini akan sangat lelah dan menyakitkan...apa dia akan tetap bersamaku..?
_
"Selama itu saya akan bersama tuan putri melayani tuan putri dan menjalani duri bersama tuan putri..., selamanya"
Deg
Aku menatapnya, dia sungguh baik bahkan setelah tiada sekalipun...,"Mohon bantuannya ya...?"
Kulihat dia tersenyum lagi, kemudian mulai bertengger di atas bahuku..."Iya tuan putri..."