"Apa yang dia lakukan di sana? ?" Larry menabrak dinding dengan amarah yang tak berdaya.
"Dia? Itu adalah tempat keresahan abadinya. Kau tahu di mana itu, Larry."
Permukaannya bergetar, dan dari riak-riak itu muncul wajah Larry sendiri, menatapnya dengan ngeri.
Ruang bawah tanah Fery. Di situlah dia biasa membunuh korbannya, jadi mengapa Boby memilihnya sejak awal?
Namun, setiap kali dia memikirkan Boby, kata-kata iblis itu kembali kepadanya untuk meredupkan semua perasaan lembut. Dia tidak percaya Boby akan mencoba menjebaknya dengan cara yang keji. Itu hampir—hampir—apa yang telah dilakukan Fery pada semua jiwa yang malang, kepada Marco Konel yang malang, yang tangan Fery terlepas karena suatu alasan yang salah. Itu semua tentang kontrol atas yang lain, dan sekarang Boby yang ingin mengikat Larry padanya, terlepas dari keinginan Larry sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com