Kelelahan selalu ada, berdampingan menjadi satu dengan kebahagiaan. Ini bukan karena aku membahas akhir dari kisah kami ini. Justru malahan diriku sedang mengatakan sesuatu mengenai masa depan yang entah akan bagaimana jadinya itu.
Haha, selesai mendengar cerita papa mengenai masa mudanya otakku tak bisa berhenti berpikir dan membayangkan seberapa buruk keadaan mama dulu? Mengapa aku yang hanya tersandung sedikit saja sudah menangis hingga mengada-ada.
Dasarnya memang anak muda jaman sekarang itu pada lemah semua pun dengan aku yang menjadi salah satu di antara mereka. Gak paham juga kenapa bisa selemah ini, paling tidak masih hidup adalah pilihan yang terbaik sih katanya.
Aduh duh, aneh sekali ya para manusia ini?
Hihi, aku juga menyadarinya namun memilih untuk diam saja, tuh. Lantaran semakin merasa lemah kita pasti tak ada niatan untuk bangkit lagi nantinya. Nah di kasus ini aku tentu saja membutuhkan penyemangat yang tak lain adalah diriku sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com