webnovel

Bunga Menari

*Sudah Tamat* Terbelenggu dalam peliknya kisah masalalu membuat Clarista hampir masuk rumah sakit jiwa. Di akhir batasnya, seakan sudah takdir ia dipertemukan dengan laki-laki yang memiliki kepribadian dengan sosok seseorang dari masalalunya itu. Berkali-kali menolak, takdir tetap menjadikan laki-laki yang baru hadir ini sebagai pendampingnya. Hingga Clarista lelah menolaknya, pasrah dia pada takdirnya. Tapi ... apa kali ini akan berakhir sama lagi? Apakah laki-laki yang baru ini juga akan meninggalkan selamanya seperti sosok masalalunya? Lantas, ia ... apakah akan berakhir menjadi seorang pasien di rumah sakit jiwa seperti yang sebelumnya terlintas dalam benaknya?

Lee_TaaRi · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
264 Chs

A Hot Chat? (02)

"Kalau kakak nggak mau biar aku aja rawat dia nanti. Dan kalau kakak mau tahu lagi, belum tentu hal itu bakalan terjadi emang dasar kakak aja yang radak gila."

Jleb!

Benar juga yang adiknya ucapkan barusan, dia terlalu banyak berandai-andai sampai dia tak sadar kalau kejadiannya bisa saja tidak sesuai dengan pemikirannya. Dan sekarang yang bisa dia lakukan hanyalah cengengesan sambil berpangku tangan dan memperhatikan adiknya yang tengah makan.

"Mungkin lain kali kakak harus diam saja," ujar Dhik lirih.

"Apanya?" sahut Bella.

"Tidak ada," jawabnya di permukaan.

Aku nggak akan kembali mengetes dengan cara seperti ini karena akan berujung dengan aku yang kau permalukan adik nakal! lanjut Dhik dalam hatinya.

Hah! Lelah dia menggerutu sendirian begini. Sudahlah, ikut makan ayam geprek saja supaya tidak berbusa mulutnya ini nanti akibat ulah adiknya itu! Bercanda, sejujurnya Dhik merasa baikan saat ini lantaran Bella tak merenung seperti kemarin. Adiknya memang setangguh itu, hehe.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com