webnovel

Bulan & Bintang

mengisahkan tentang bersahabat antara cewek dan cowok yang berubah menjadi rasa cinta

Dewi_Apriliani154 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
5 Chs

TABRAKAN CINTA BERSEMI

Seperti biasa Hara terlambat lagi ke sekolah, karena semalaman menonton bola bersama Ayah hingga larut malam, dan akibatnya Dia bangun kesiangan.

"Hah...hah...hah...pak satpam!!! Jangan ditutup dulu pintu gerbangnya, kan saya blom masuk...," teriaknya histeris, saat penjaga sekolah ingin menutup gerbang.

"Hara, Hara kebiasaan buruk yang ga pernah bisa ilang," ucap pak satpam pada Hara.

Dan Hara hanya, meringis karena malu.

"Makasih pak, saya duluan," ucap Hara sambil berlari sekencang mungkin, untuk bisa sampai ke kelas.

Sebelum bu Soraya guru killer matematika, masuk tetapi tiba-tiba dia menubruk sesuatu.

"Bruk!!!," suara tubrukan itu terdengar seketika.

"Aduh...maaf gue ga sengaja buru-buru nih," ucap Hara sembari bangun dari lantai, namun sosok yang tertabrak dengannya tidak berbicara sepatah kata pun, dengannya hanya menampakkan wajah datar dan dingin lekas pergi dari hadapannya.

"Aneh banget tuh orang...gue minta maaf ga digubris sama sekali," gerutu Hara dan segera masuk ke dalam kelas, tetapi apa boleh buat bu Soraya sudah berada dalam kelas.

Dengan mengendap-endap, ia masuk ke kelas saat suasana kelas hening.

"Hara, dari mana saja Kamu baru datang...," ucap bu Soraya lantang, mengagetkan Hara dan suasana menegang.

"Saya dari luar Bu, nih baru mau masuk kelas," ucap Hara sembari memamerkan nyengir kudanya.

"Sekarang Ibu minta, kamu keluar dan kerjakan tugas dari Ibu sampai jam istirahat...," ucap bu Soraya tegas.

Dengan wajah pasrah Hara keluar, dengan membawa soal yang diberikan bu Soraya, dan Dia mengerjakan soal matematika di luar kelas.

Padahal Dia tidak begitu menangkap soal matematika, dengan suntuk ia mencoba mengerjakannya.

Dari kejauhan dia melihat pak kepsek, bersama seorang siswa di sampingnya berjalan menuju kelasnya.

"Siapa tuh yang sama pak kepsek?," tanya Hara dalam hati, yang melihat ke arah mereka berada.

"Hara kok kamu mengerjakan tugas di luar, bukannya di dalam kelas?," tanya pak kepsek pada Hara,

"Biasa pak, saya telat lagi jadi ngerjain di luar deh," jawab Hara singkat.

"Oh iya, ini kenalkan teman baru kamu di kelas," ucap pak kepsek lagi.

"Hah...itu kan orang yang tadi tabrakan sama gue," ucap Hara dalam hati.

"Nama gue Vino," ucap cowok itu datar, sambil menyodorkan tangan ke arah Hara.

"Gue Hara," ucap Hara cuek.

"Yahsudah, Bapak mau masuk dulu sama Vino," ucap Pak kepsek dan Hara hanya mengangguk pelan.

"Ada yah, orang mukanya datar banget kayak es begitu," keluh Hara dalam hati.

Bel istirahat pun terdengar, beruntung Hara sudah menyelesaikan tugasnya dan langsung ia serahkan pada bu Soraya guru killer itu.

Dan ia bergegas menuju kantin, karena pusing dengan soal matematika yang membuat perutnya minta diisi makanan.

"Bu pesen baksonya satu, sama es tehnya satu," ucap Hara bersemangat, seraya duduk di kursi kantin.

Saat ia melihat ke lapangan basket, yang tak jauh dari kantin ia melihat cowok dingin itu sedang bermain bersama yang lainnya.

"Ternyata orang dingin kayak gitu, bisa berbaur juga sama yang lain,"  ucap Hara heran melihat Si Vino cowok datar itu.

Ia pun menikmati bakso yang dipesannya tadi, dan terakhir minum es teh yang segar, baru saja ia ingin beranjak keluar ia berpapasan dengan Vino.

"Hai Ra," sapa Vino hangat.

"Hai," sapa Hara kembali dan berlalu pergi.

"Kesambet apa tuh anak??? Nyapa gue barusan," tanya Hara dalam hati.

Sesampainya di kelas ia duduk di kursi paling belakang sendiri, dan ia melihat tas ransel hijau lumut ada di sebelah bangkunya wajahnya nampak bingung.

"Itu tas gue Ra, tadi bu Soraya nyuruh gue duduk di situ," ucap Vino tiba-tiba sudah berada di depannya, sontak Hara terkejut dengan apa yang didengarnya.

"Mimpi apa gue semalem, bisa sebangku sama cowok super datar dan dingin ini ya Allah," gerutunya pelan.

"Kenapa Ra?," tanya Vino.

"Iya duduk aja lagi Vin," ucap Hara singkat.

Satu bulan berlalu, Hara masih seperti biasa terlambat datang ke sekolah sebaliknya Vino selalu datang pertama di kelas bahkan ia telah menjadi ketua tim basket di sekolah karena Dia mahir dan disiplin.

Saat pulang sekolah Hara sedang berjalan kaki, di trotoar menuju rumah tiba-tiba dari belakang Vino menepuk pundaknya.

"Ra, pulang sendiri," tegur Vino pada Hara.

Dan Hara hanya menoleh, dan mengangguk pelan.

"Nanti malem ada acara ga?," sambung Vino lagi.

"Ga ada tuh," jawab Hara singkat.

"Gue mau ngajak loe, ke tempat biasa gue hangout," bujuk Vino.

"Hmmm...boleh jam berapa?," ucap Hara.

"Jam tujuh, gue jemput gimana?," ucap Vino bersemangat.

"Oke gue tunggu yah...," ucap Hara singkat dan pergi meninggalkan Vino.

Sementara Vino, nampak senang dengan jawaban Hara.

Waktu menunjukkan pukul 19.00 wib, Hara sudah menunggu di teras rumahnya.

"Mana nih si Vino belum dateng juga," ucap Hara dalam hati.

Tak berapa lama kemudian, Vino datang dengan motor ninja berwarna hitam dan memakai kemeja panjang abu-abu.

"Hai Ra, udah siap...ayo kita berangkat," sapa Vino pada Hara dan hara hanya tersenyum seraya mengangguk pelan.

Keduanya pun pergi meninggalkan rumah Hara, menuju tempat tujuan mereka sesampainya di sana Vino mengajak Hara duduk di tepi danau dan berkata.

"Ra, sebenernya gue mau ngomong suatu hal, penting sama loe malem ini," ucap Vino dengan nada serius, sembari menggenggam tangan Hara.

"Mau ngomong apaan? Kayaknya serius banget," tanya Hara.

"Gue...suka dan sayang sama loe," ucap Vino mantap.

"Maksud loe, loe nembak gue?," ucap Hara tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Iya Ra, loe mau kan jadi pacar gue?," tanya Vino kemudian.

"Gue...juga suka dan sayang sama loe Vin," jawab Hara malu-malu.

"Berarti loe nerima, gue jadi pacar loe gitu," tanya Vino tak percaya dengan jawaban Hara dan Hara hanya mengangguk.

"Yes, alhamdulillah ya Allah," ucap Vino dan keduanya pun tertawa seketika.